PART 1- KETIDURAN DAN APLIKASI YANG TERTUNDA-TUNDA

Memang sudah hobiku sepertinya untuk menunda-nunda pekerjaan sampai ke deadlinenya.
Padahal aku punya waktu sebulan lebih untuk menulis dan memikirkan esay ini. Tapi, apalah daya aku yang masih kalah sama kemalasank.
Jadi, aku berencana untuk daftar UGRAD tahun ini, UGRAD itu beasiswa exchange 1 semester di universitas-universitas di US. Pendaftarannya biasanya dibuka di akhir tahun, dan untuk tahun akademik 2016/2017, udah dibuka dari November 2015. Persyaratannya gak banyak tapi juga gak sedikit, sedang lah. Karena aku tau aku ini penunda-nunda dan kuliah di teknik itu banyak sesuatu yang tak terduga, aku bertekad untuk memulai nya secepat mungkin. Aku mulai menghubungi dosen-dosen yang sepertinya bisa menulis surat rekomendasi untukku, aku mulai mengurus transkrip bahasa inggris. Mengurus transkrip bahasa inggris itu sebenarnya gampang, tinggal datang ke rektorat, bilang, dan bayar. Tapi aku gak mau yang bayar-bayar, karena biasanya yang itu untuk mahasiswa-mahasiswa yang udah wisuda. Aku membujuk bapak-bapak TU untuk mau membuatkan transkrip bahasa inggris untukku, gak mudah memang, tapi seminggu kemudian aku dapat transkripnya, yeay!
Aku kemudian menghubungi salah satu dosen di jurusanku, Ibu Lusi, yang lumayan kenal kayaknya samaku. Ibu Lusi bersedia untuk menuliskan surat rekomendasi.
Aku juga menghubungi Miss Ola, director American Corner yang juga dosen jurusan Hubungan Internasional, untuk menuliskan surat rekomendasi, dibutuhkan 2 surat rekomendasi. 
Aku tinggal menunggu.
Sebenarnya, deadline aplikasi ini 1 Januari, tapi, aku akan balik ke Medan akhir Desember untuk magang. Jadi semua yang berhubungan dengan dokumen harus rampung.

Seperti tipikal beasiswa lain, tentu ada esay. Dan esay nya 2 buah. Satu dengan topik umum, satu lagi esay sejenis personal statement kenapa kita pantas dapat beasiswa. Buat esay ini susah-susah-gampang. Susah nya dua kali, gampangnya sekali. Intinya, susah. Tapi kalo dikerjain, ya selesia juga.
Within 3 days, esay ku selesai. Dengan penunda-nundaan yang luar biasa.
Aku mengerjakan esay pas lagi di kantor (pas lagi magang), atau pas sebelum tidur, atau pas lagi mandi. InspirasI itu kalo datang gak pake ngetok pintu atau bilang-bilang dulu. Pun perginya suka-suka juga. Pernah waktu lagi makan aku dapat inspirasi, tapi karena aku lagi makan dan gak bisa nulis atau ngetik, aku inget aja dulu. Nanti setelah makan baru dicatet. Well, aku pun lupa sama ide itu. Padahal cuma ditunda beberapa menit penulisannya.

Akhirnya, sehari sebelum deadline, semua berkas ku selesai. Hari itu, aku lumayan lelah seharian di kantor. Pas sampai rumah, tepar. Padahal aku berniat untuk submit semuanya. Jadilah aku terbangun jam 5 subuh, 1 jam sebelum deadline. Buka laptop, sambung koneksi internet, 5.15 aku udah submit beberapa dokumen. Karena internetku udah di penghujung usia, beberapa dokumen dengan ukuran yang lumayan besar agak macet. Masih ngantuk, aku berbaring lagi. Dan ketiduran. Sampai jam 6 kurang beberapa menit. Ku cek laptop, dokumen yang lagi di upload tadi failed. OH MY!
Aku panik seketika. Aku coba upload lagi, dan loadingnya masih lama kayak tadi.
Pasrah.
Aku kembali menyambung tidur. Mumpung lagi libur.

Setelah bangun, sekitar pukul 7, aku cek laptop, dokumen nya berhasil di submit semua. Tapi, gak tau jam berapa di submitnya. Kalau lewat jam 6, berarti telat.
Yasudahlah, kalau rejeki gak kemana, ya kan.
Tapi setelah hari itu, aku berasumsi bahwa dokumenku memang telat di submit.
Jadi, aku tidak terlalu berharap.

1 Januari 2016

1 komentar:

  1. Assalamualaikum ka,aku boleh minta email kaka?aku mau tanya2 tentang beasiswa ka:)

    BalasHapus

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?