Do We Ever Really Miss a Place?

Cie elah judulnya keliatan kayak serius banget.
Kita pernah gak sih bener-bener merindukan suatu tempat?
I mean, beberapa hari terakhir aku rindu Padang, lumayan aneh karena seingatku dua tahun lalu kota itu jadi kota yang paling kuhindari, hanya gara-gara waktu satu bulan yang kuhabiskan bersama seseorang disana. Aku sudah bisa tersenyum sesekali menertawakan betapa payahnya diriku dulu, saat berusaha untuk berdamai dengan keadaan dan diriku sendiri. Sampai-sampai tidak ingin lagi berada di kota yang pernah menjadi salah satu tempat favoritku.
Waktuku di Padang lebih banyak kuhabiskan bersama teman-temanku. Anak AMCOR, kawan se-geng, kawan sejurusan, sampai teman-teman bule yang sekedar melancong atau menjadi relawan di kota ini. Lima tahun dengan memori dan impresi yang cukup membuatku ingin untuk menghabiskan banyak waktu dalam hidupku di kota ini. Kalau panjang umur, aku bahkan ingin menghabiskan waktu pensiun di Padang, atau di sekitar Sumatera Barat.

Dengan semua hal menyenangkan, menyedihkan, menyebalkan, mengharukan, dan nano-nano yang pernah kurasain di Padang, sebenarnya aku rindu Padang atau rindu orang-orang serta hal-hal yang kulakukan bersama orang-orang tersebut?
Kayak misalnya lah aku balik ke Padang besok, apa aku bakal puas dengan ngedatengin tempat-tempat disana, sendiri?
Jadi menurutku, aku sebenarnya rindu orang-orangnya, dan momen-momennya. Kalaupun aku balik ke Padang, mereka gak ada disana, aku gak bakal makan di tempat makan favorit sambil dengerin bacotan mereka, aku gak bakal ngemper di tepi pantai dengerin ketawa mereka sambil sesekali sibuk mengunyah kerupuk kuah yang kuahnya udah meleber kemana-mana.
Padang won't be the same without them.

Hal ini yang bikin merindukan suatu tempat itu, terasa jadi lebih menyesakkan.
Aku rindu Tennessee, rindu kampusku disana. Tapi kalau aku dikasih kesempatan balik kesana, teman-temanku disana udah pada lulus, udah pada balik ke negara masing-masing.

Kemungkinan kita untuk mengulang suatu hal dengan detail yang, gak usahlah sama, mendekati aja pun, sangat kecil.

Makanya, enjoy while it lasts. And I don't really think we ever miss a place. We actually miss the people we did things with at that place.

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?