Selamat pagi untuk yang shalat subuhnya terselamatkan dari hura-hura malam tahun baru.
Semoga 366 hari mu ke depan bermanfaat.

Kerja Praktek! HOSH!

H A L L O O O O O O O O O O O O

 photo 09.gif photo 09.gif photo 09.gif
Wah, udah lama gak update postingan.
Sebenarnya aku tetap nulis di blog ini, cuma jarang di publish aja, cuma save as draft. Pada gak lulus sensor soalnya wkwk. 

Aku lagi liburaaaan. Yeay. 
Gak sepenuhnya liburan sih, sambil kerja praktek soalnya. Tapi dicoba untuk menikmati semaksimal mungkin liburan ini. Soalnya semester depan udah mulai praktikum TLFP (Tata Letak Fasilitas Pabrik), praktikum dengan rumor kebanyakan yang horor daripada yang baik.
 photo m041.gif  photo m041.gif  photo m041.gif

Sebelum kerja praktek kemaren, aku sering blogwalking di blog nya anak Manajemen Rekayasa Industri ITB. Kereeen. Kocak juga. Mereka nge post infor-info tentang kerja praktek mulai dari perusahaan-perusahaan apa aja yang biasa nerima mahasiswa KP, prosedur dan syarat-syaratnya per masing-masing perusahaan. Dan bagian yang paling aku suka adalah cerita mereka dari masing-masing perusahaan. Gimana rasanya KP di Chevron, di Inalum, di Krakatau Steel, bahkan ada yang di Bank Indonesia. Oemji, anak teknik KP di Bank? How come?
Ya emang bisa lah.
Teknik industri ini kan teknik galau.
Kata dosenku pas semester 2 dulu, anak teknik industri itu sebelah kakinya di teknik sebelah lagi di ekonomi manajemen. Bahkan di jurusanku ada Laboratorium Bisnis dan Manajemen. Gak heran makanya kalo denger ada anak TI yang kerja di Bank, yah walaupun gak dianjurkan sih yah.

Karena baca kisah-kisah anak-anak ITB itulah, aku tergerak untuk menulis kegiatan ku selama KP sebulan di PT Sinarmas Oleochemical, Medan. Yah sebenarnya pengen semua kawan-kawanku yang KP di beda-beda tempat untuk melakukan hal yang sama juga sih, jadi ntar kalo ada junior yang mau KP, tinggal cek blog. Tapi, belum brainstorming ide ini ke mereka. Jadi, mulai dari diri sendiri aja dulu.

Semoga kerja praktek kami lancar dan bisa dapat topik yang bagus, ya! 
 photo m005.gif  photo m005.gif  photo m005.gif

Introvert vs Extrovert

Aku ini sepertinya memiliki kepribadian extrovert. 
Sebelumnya aku gak pernah tau istilah extrovert-introvert. Dalam sesi Get-to-Know-You yang diadain sesama staff GiP Aiesec kira-kira sebulan lalu, aku mulai mengenal istilah ini.
Briefly, introvert itu jenis pendiam dan extrovert itu jenis pengheboh.
Sejujurnya aku ingin terkategorikan dalam orang-orang introvert.
Orang-orang kalem, gak grasak-grusuk, gak ngoceh aja kalo ada kesempatan.
But, itu susah.
Aku udah pernah coba dulu waktu SMA, pagi-pagi bangun tidur aku tanamkan dalam pikiranku; aku harus bisa jadi pendiam satu hari ini.
Walhasil, temanku malah mengira aku lagi sesak boker karena diam aja.

 photo 01.gif photo 01.gif photo 01.gif

Mukanya sapa-able, dong!

Dulu waktu masih jadi maba a.k.a mahasiswa baru, kami diwajibin buat nyapa senior-senior. Me myself, agak males sih nyapa orang yang belum kenal. Apalagi kalo ujung-ujungnya gak bakalan digubris. Bikin kesel setengah mampus.
   photo m140.gif photo m140.gif photo m140.gif 
Adaaaaa aja senior yang mukanya gak sapa-able, malas kali nyapanya. Tapi ntar kalo gak disapa, ngamuk. Seremmm. Ada juga yang gak boleh jawab kalo disapa, katanya sih mereka itu komisi disiplin, tapi disiplin bukan berarti ngacangin junior yang nyapa kan, disiplin bukan berarti masang muka mau nerkam junior setiap saat kan. Aku masih gagal nemuin korelasi yang kuat antara hal-hal tersebut.

Tapi, itusih waktu jaman-jaman jadi maba dulu. Pas udah masuk himpunan, hem gak ada lagi sih yang ngacangin kalo disapa. Sekarang kasusnya beda, memang mereka mau jawab kalo disapa, tapi muka-muka yang gak sapa-able itu masih ada. Tahapa motivasi nya, gak ngertilah. Kayak beberapa hari yang lalu, aku jumpa salah satu senior di jalan, dari jarak beberapa meter sebelum berpapasan aku udah liat dia, dia juga udah liat aku. Dan aku yakin dia pasti ingat aku, walaupun gak ingat nama, pasti dia ingat kalo aku juniornya. Kami pernah berinteraksi di satu kelompok soalnya. Aku udah pasang senyum dari jarak beberapa meter itu, nanti pas udah papasan sapa deh, pikirku. Tapi hai punya tapi, dia malah kayak gak kenal akuu. Jalan aja dengan tampang lurus, kayak aku itu gak nampak, sampe jarak kami udah dekat dia juga malah nunduk. WHATDA!!! Akhirnya dengan nada agak kesel dan aneh dan heran aku nyapa : "uunii..??"
"Iya.", jawabnya saudara-saudara!!!
 KESEL WOY!
   photo m133.gif photo m133.gif photo m133.gif 
 Apa salahnya ya ngelempar senyum juga ke junior, nunjukin muka bersahabat ke junior, atau nyapa junior duluan juga gak akan ngejatuhin harga diri kan?

Ich kann nicht schlafen

  1. Mau tidur tapi udah terlanjur minum kopi
  2. Udah minum kopi tapi belum mood ngerjain tugas
  3. Belum mood ngerjain tugas karena pengen blogwalking
  4. Pengen blogwalking tapi yang dibuka twitter
  5. (Ya biarin kan dari twitter bisa nemu blog keren) -> lame excuse
  6. Mau nyari blog keren tapi yang di stalk malah akun @engineeringhumor
  7. (Yaudah mana tau bisa dapet inspirasi cerita lucu) -> second lame excuse
  8. Buka blog dan ngetik tulisan ini
  9. Sambil buka youtube dengerin lagu exo
  10. Padahal di file ada, gak butuh kuota lagi
  11. Tapi biarlah, kuota masih ada kok.....kayaknya
  12. Mau buka video kedua tiba-tiba jantung deg-degan
  13. Ada notif,
  14. Haduh
  15. Dari.... Tri
  16. Maaf, kuota anda telah habis
  17. Sial, postingan blog belum di publish (postingan di publish esok paginya)

Seperangkat Buku Pramoedya Ananta Toer

H-2 masuk kuliah.
Hah! Udah mulai ngerasa gak rela ngelepasin liburan.
Sebenarnya libur juga gak kemana-mana. Paling cuma malas-malasan seharian di kos, nonton film, baca buku, tidur siang, tidur sore, tapi gak tidur malam. Wkwk.
Gak pengen nyia-nyiain waktu luang yang masih luang kali ini, aku jalan-jalan ke pasar. Keluar masuk pasar raya, mall SPR, sampe ke toko alat tulis Maju Jaya yang terkenal murah. Udah nyampe ke pusat kota, rasanya gak afdhol kalo belum ke Gramedia. Walaupun aku gak ada niat buat beli buku. Udah pernah beli buku online, dan tau perbedaan harganya. Tapi gak ada salahnya kan lihat-lihat. Mana tau jodohku lagi kejepit di antara rak-rak bukunya (tikus kali kejepit).
Lantai satu yang isinya perlengkapan kantor, tas, sampai alat fitness udah kukelilingi.
Naik ke lantai dua yang isinya rata-rata buku non-fiksi. Ada juga tas yang lagi promo, dari harga 299 ribu turun sampe harga 209 ribu.
Naik ke lantai tiga, nah ini lantai favoritku. Isinya buku fiksi semuaaaa.
Kemarin waktu baca Looking For Alaska yang versi asli, ada bagian yang aku agak gak ngerti, jadi aku cari buku Looking For Alaska yang versi terjemahannya, baca bentar.
Ternyata benar review orang-orang di internet selama ini, kalo novel John Green itu susah di terjemahin. Alhasil terjemahnnya jadi aneh. Kalau mau terkagum-kagum sama pemilihan kata John Green yang terkenal itu, mending baca versi aslinya, walaupun harus sedia kamus di jarak dekat.
Aku keliling-keliling di bagian novel baru, novel best seller yang lagi diisi sama buku Robert Galbraith, Andrea Hirata, dan ini nih yang lagi nge hits: novelnya Pidi Baiq; Dilan. Bukan tipikal buku roman yang sedih-sedih atau cinta terlarang manusia vs vampir, bukan. Aku belum baca sih, tapi kayaknya lumayan seru. On the next purchase ya, Dilan!
Ah iya, aku ingat mau nyari apa! Novel Akatsuki. Bukan, bukan akatsuki yang bejubah-jubah di naruto itu. Ini novel super romantis yang dulu waktu SMA buat aku kepikiran nikah mulu. Wkwk. Dulu aku minjam punya Hasanah. Tapi kemaren gak sengaja pas blog-walking jumpa review-an terhadap novel itu, JADI KANGEN!
Aku coba cari ke bagian roman, di rak pertama gak ada, aku jalan untuk melihat di rak sebaliknya, mataku langsung menangkap buku Hujan Bulan Juni-nya Sapardi di kolom pertama, kira-kira di kolom ke-5 aku tertegun. Tau apa yang aku lihat? KOLEKSI LENGKAP SERIES BUMI MANUSIA PUNYA PRAM! WHAT AAAAAA! Oh my God, sejak kapan Gram**ed nyetak ulang novel Pram iniii??? Aku udah susah payah nyari kemana-mana, ke toko-toko buku di Padang dan Medan, rata-rata Cuma ada jual yang bajakan. TAPI INI ASLI!!! Penasaran sama harganya, aku ambil buku Bumi Manusia, membaliknya dan
TETOT!!!!
Langsung lemes nengok harganya, 150 ribuan vroooh! 1 buku!
Pantes kemaren ada lihat olshop jual buku pram lengkap  4 bijik harganya 600 ribu.
Mahal kali sih om gramed T.T Harus nabung berapa bulan kita buat beli bukunya.

Tapi tiba-tiba aku kepikiran, nanti pas nikah maharnya minta ini aja.

Seperangkat Buku Pramoedya Ananta Toer dibayar tunai, tsaaah! 
Lihatlah pada diriku sekarang,
yang bahkan takut untuk memiliki sedikit harapan.
Jatuh setelah berusaha keras untuk bangkit itu sangat melukai.

Setumpuk harapan itu membuat nafasku sesak jika tidak diperjuangkan.
Namun aku terlalu bersemangat untuk semuanya. 
Mengejari satu-satu atau bahkan dua-dua, atau sekaligus semua. 

Lalu kemudian semuanya menghujamku, memghujamku jatuh 
setelah aku mengangkat mereka terbang
Memperjuangkan semua dengan tenaga dan sisa-sisa tenagaku
Atau bahkan sisa dari sisa-sisa tenagaku



Harapan yang kau sudah menyerah terhadapnya, beri saja kepadaku.
Akan kusimpan. 
Jika kelak kita ditakdirkan bersama, mau kan kau memperjuangkannya kembali?
Tentu saja bersamaku.

Yang Masih Tidak Dimengerti

Apa guna mempersulit masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cara yang sederhana?

Apa guna mencari-cari kesalahan orang lain untuk kemudian menjatuhkannya?

Untuk apa menjatuhkan orang lain lalu kemudian membantunya hanya untuk memberikan persepsi bahwa kita hebat, bahwa kita bisa menolongnya sekaligus menjatuhkannya?

Untuk apa berheboh-heboh saat seseorang membuat kesalahan padahal diri sendiri masih belum bisa menjaga diri dari kesalahan yang serupa? Atau, setidaknya dulu kita pernah seperti itu.

Untuk apa sibuk berdebat hal yang tidak penting sementara (lagi) ada cara yang sederhana; sepakat?

Untuk apa menghabiskan waktu untuk hal yang tidak disukai, sementara waktu tidak mungkin kembali?
sekali lagi, untuk apa? 
Tidak semua yang kubahasakan disini adalah pengalamanku.
Tidak semua juga keinginanku.
Aku hanya membahasakan apa yang sedang terpikir olehku.

Tidak setiap aku menulis rindu lantas aku memang merindukan seseorang.
Tidak setiap aku menulis cerita lantas itu harapanku.
Aku hanya menulis untuk membahasakan apa yang terlintas di pikiranku.

Nah, I'm not Okay

Tidak bijak memang untuk sepenuhnya mempercayai mimpi.
Tapi ini sudah bukti kesekian kalinya, kalau mimpi itu adalah pertanda. 
Aku pernah mendengar bahwa mimpi merupakan pertanda akan keadaan sebaliknya. Jadi kata kawanku dulu saat aku cerita aku mimpi gak lulus SBMPTN, dia malah tertawa dan dengan pe-de nya berkata bahwa aku kayaknya lulus. Mungkin kawanku ini kebanyakan baca primbon. 

Tapi hari ini, pengumuman beasiswa student exchange keluar. Telat 3 hari dari yang dijadwalkan. Seharusnya hari Senin kemarin pengumumannya sudah keluar. Lalu pada hari Sabtu, aku betul-betul bermimpi bahwa aku lulus. Bahkan saat terbangun aku masih harus menyadarkan diri beberapa menit bahwa itu cuma sekedarmimpi. Kegembiraan di dalam mimpi itu terasa nyata sekali.

Tapi ternyata, semua gak jadi kenyataan. Aku gak lulus.
Berbagai respon terlontar, bermacam raut muka terpancar, aku berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
Padahal, I'm not okay. I'm totally broken. 

Bentuk Lain Dementor

Aku bukan penggemar berat Harry Potter sih, tapi ya menurutku film Harry Potter itu baguus. Sayangnya aku baru tahu itu sekitar 6 bulan yang lalu. Kasian kali aku ya. Jadi dari dulu aku gak pernah nonton Harry Potter, maksudnya gak pernah ngerti jalan ceritanya. Tapi aku tau kok kalo Harry Potter itu ada. Tau. Aku cuma gak hobi nonton. 
Dan semester lalu, pernah sekali kawan kuliah ku cerita tentang sesuatu yang ada di Harry Potter, dia nyebut : DEMENTOR. Dan aku cuma melongo. Aku gak tau apa itu Dementor. Aku cuma tau Harry Potter. Udah. Itu aja. Dan kawan aku ini sukses kaget. 
Orang hidup mana yang gak pernah nonton Harry Potter? 
Ya. aku.

Meet Vietnamese

So I had a shift today in lovely AMCOR. Pas lagi nyusun-nyusun buku, ada yang nanya tentang program-program AMCOR yang emang tertulis di papan tulis depan.
Logat bicaranya agak aneh, perawakannya juga gak kayak orang indonesia asli.
Tapi aku mikirnya, mungkin dia keturunan tionghoa.
Setelah ngobrol beberapa kalimat, barulah terungkap bahwa sebenarnya dia adalah orang Vietnam.
hOhO.
Today I went to college with a very good mood. There would be a quiz this noon, so I didn't want to mess it up, I built my good mood so that I could answer the questions. But! I met a wrong person at first, before I came in. I don't know how to explain, but I felt not good after had a short conversation with this person. 
I come with a conclusion that, not everyone you thought was good, is actually good. You have to be ready in meeting a really annoying people through your days. Yea I know this kind of thing is so natural. I know. I just want to, um, yeah, write it as my experience.

Don't expect too much that all people around you are as good as you thought. BUT, note this, you don't have to think negatively about them as well, stay positive. They are not worth it in getting you have a bad day. 
Musim rindu.
Bening di mataku berguguran.

30 Hari Menulis Surat Cinta, Hari Pertama : Ayah

Dear Ayah,
Kabarku baik-baik saja. Aku telah menyelesaikan semester tiga ku, Yah. Semoga nilai yang terpampang di portal memuaskan ya, Yah.
Ayah, banyak sekali yang ingin ku ceritakan pada Ayah, tentang kuliah, tentang merantau, tentang hidup, tentang hati juga. 
Aku rasa aku sudah mulai dewasa sekarang, Yah. Tahun ini aku akan merayakan ulang tahunku yang ke-20. Waktu cepat sekali berlalu. 
Tahun ini juga genap 6 tahun semenjak kepergian Ayah. 
Aku rindu sekali pada Ayah. 
Semester ini, aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki nilaiku yang sempat terjun payung semester lalu, Yah.
Kuliah itu memang tidak seperti yang di film-film ya, Yah. 
Susah. 
Tapi aku selalu ingat Ayah, selalu ingat perjuangan Ayah ketika kuliah dulu, cerita-cerita Ayah yang selalu sukses membuat aku mewek atau paling tidak berkaca-kaca. 
Aku tidak akan menyerah kok, Yah.
Yah, sekarang sarjana teknik sudah tidak bergelar insinyur lagi. Aku tidak jadi mendapat embel-embel Ir. didepan nama seperti nama Ayah. 
Dulu sekali, saat aku mengatakan aku akan menjadi insinyur pertanian seperti Ayah, Ayah tidak setuju. Ayah pengennya aku jadi dokter, tapi anak Ayah ini cemen, Yah. Aku bahkan takut sama darah. Ayah mengatakan bahwa anak perempuan Ayah jangan bekerja di lapangan, panas-panasan, nanti makin gelap :D ehehehe. 
Tapi sekarang aku malah kuliah di teknik. 
Aku yakin Ayah setuju dengan pilihanku. Aku bahagia disini, Yah. 
Kuliahnya lumayan asik, aku bisa belajar banyak hal, salah satunya tentang waktu. Kalau dulu waktu SMA, tidak pernah aku begadang untuk belajar atau mengerjakan tugas, tapi kalau begadang buat nonton jangan ditanya. Apalagi dulu waktu Ayah masih ada, waktu kita masih tinggal di perkebunan, tidak ada tidur diatas jam 10 malam. Tapi sekarang, Yah, anak Ayah ini hampir tidak pernah lagi tidur dibawah jam 10-kecuali ketiduran. Kalau dulu aku bangun tidur dengan membaca doa bangun tidur, semenjak kuliah-apalagi selama semester tiga ini- aku sering terbangun dengan mengucapkan "astaghfirullah aladzim", ya karena aku ketiduran saat sedang mengerjakan laporan. Kalau boleh melawak, kenapa udah kuliah seperti ini masih harus ngelapor-lapor ya, Yah? Hehe. Pun terkadang, aku tertidur namun hanya sekedar memicingkan mata. Tidur tapi otak tetap memikirkan banyak hal, ini-itu.
Tapi terlepas dari semuanya, hal-hal itu mengajariku untuk lebih-lebih-dan lebih lagi menghargai waktu, Yah.
Aku bahagia disini, Yah.

Yah, banyak sekali sebenarnya pertanyaan-pertanyaan tentang hidup yang ingin aku tanyakan kepada Ayah. Aku ingin bertanya secara detail tentang bagaimana Ayah dulu semasa kuliah, pernahkah tidak Ayah merasa bosan, pernahkah tidak Ayah merasa salah jurusan, dan pernahkah tidak-pernahkah tidak yang lainnya.
Pun tentang hati, Yah.
Bagaimana rasanya punya kesempatan untuk menceritakan tentang seseorang yang mencuri perhatianku pada Ayah..
Bagaimana rasanya ketika Ayah menasihatiku untuk tidak boleh ini-itu..
dan bagaimana-bagaimana lainnya yang aku sangat ingin merasakannya, Yah.

Ayah, bisakah kita bercerita banyak dalam mimpi?
Aku sangat rindu Ayah.

Medan, 17 Januari 2015
Dari anak yang paling bangga memiliki ayah seperti Ayah :-) 
"ERRRR. Tau gak sher, tadi pas aku lagi di musholla kan, ada lah kawan-kawan kita lagi ngobrol, jadi gak sengaja lah ku dengar, tau gak mereka bahas apa? Bahas Uda itu! Diantara yang ngobrol itu ada yang suka sama Uda itu. Gak cuma satu orang pulak. Kemaren di tempat lain juga ada yang lagi nyeritain Uda itu sambil nyengar-nyengir gak jelas. Kenapa banyak kali yang suka sama Uda itu."
"Iya, banyak kali orang yang udah gak waras pulak."
*Seketika melongo
Bisa jadi, orang lain menganggap itu tidak penting
Apalah guna membaca tulisan panjang-panjang begitu
Terlebih, siapa rupanya yang menulis?

Bisa jadi, ada yang membaca itu kata demi kata.
Mencernanya kalimat demi kalimat.

Karena, tidak semudah itu membahasakan pikiran.
Tidak seremeh itu mengalimatkan perasaan.

Rindu
Bawa aku kembali ke masa itu
Dimana perjumpaan tidak mengutamakan update-an
Dimana kami saling memandangi wajah satu sama lain
Bukan layar 5 inchi di tangan masing-masing

Beginilah waktu mempermainkan kami
Mengubah perangai sesuai lubuk

Aku rindu
Masa-masa yang telah lalu
Teman-temanku yang dulu



 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?