Bisa jadi, orang lain menganggap itu tidak penting
Apalah guna membaca tulisan panjang-panjang begitu
Terlebih, siapa rupanya yang menulis?
Bisa jadi, ada yang membaca itu kata demi kata.
Mencernanya kalimat demi kalimat.
Karena, tidak semudah itu membahasakan pikiran.
Tidak seremeh itu mengalimatkan perasaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?
-
“Winni, saya buat dalgona pakai blender. Menjadi! Tak perlu penat-penat kacau pakai tangan.” Dulu waktu awal-awal dalgona viral, aku rajin b...
-
Ini masih tentang kuliah. Ada seorang teman yang sering memarahiku karena terlalu bodoh untuk tidak melawan ketika dihadapkan dengan situas...
-
Dulu waktu masih jadi maba a.k.a mahasiswa baru, kami diwajibin buat nyapa senior-senior. Me myself, agak males sih nyapa orang yang belum k...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar