"Aku kayak anak-anak gak sih kalau masih menghindari dia? Dan nge-unfollow semua sosial media dia?"
"Enggak. Aku juga kadang gak setuju sama orang-orang yang bilang kita pendendam kalau gak mau ketemu sama orang yang pernah nyakitin kita. Padahal, bisa aja apa yang udah diperbuat orang itu emang cukup traumatis dan berhubungan lagi sama mereka cuma akan bikin luka kita makin perih.
Lagi pula, kemampuan orang untuk berdamai dengan keadaan itu beda-beda. Mungkin damai di kita adalah menerima apa yang udah terjadi, bukan bersikap seolah gak terjadi apa-apa sama orang tersebut.
Kita berhak menentukan apa yang terbaik untuk ketenangan diri kita."
Langganan:
Postingan (Atom)
How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?
-
I Love Friday more than another days. Why? Aa, I won't mention it. I just love Friday. It doesn't because friday is the beginnin...
-
Rasanya udah hampir setahun gak update blog --haha lebay-- Ada aja gangguan, mulai dari modem yang providernya nipu mulu, sampe tugas kelas ...
-
Hidup itu hanya berkisar antara kesulitan dan kemudahan, kesedihan dan kesenangan, ya kan? Jadi jalani saja. Mungkin saat ini aku hanya se...