Kerja Praktek Hari ke-7


Selamat tutup tahun.
Hari ini kantor tetap beraktivitas seperti biasa. Malah semakin sibuk, mengingat ini adalah hari terakhir di 2015.
Tadi waktu duduk-duduk di loby sebelum bel masuk, ada suara-suara yang mengatakan bahwa hari ini cuma kerja setengah hari, tapi belum ada pengumuman resmi.
Hari ini tugas kami masih sama, basis yang mau di input masih banyak.
Dan baru aja duduk di kantor 30 menit, aku sama Keke udah kayak di Eskimo. BEKU.
Emang pendingin ruangan di kantor ini gak ada obatnya. Bayangin aja, angin dari pendinginnya itu menerpa wajah kami secara langsung. Terasa angin-anginnya.
Ini yang sering buat demam, di dalam dingin banget, pas keluar, luar biasa panasnya. Meler-meler lah hidung itu.
Untung aja kami punya daya tahan cukup kuat. Mungkin terbentuk dari praktikum-praktikum di jurusan kali ya. Pantang sakit sebelum tugas selesai. Hahaha. Gak ada waktu buat sakit. Padahal sakit itu mungkin salah satu cara kita mengistirahatkan badan. Badan aja ya, pikiran enggak.

Oke balek ke kantor lagi.
Tiba-tiba kami dengar sorakan dari satu bagian ruangan. Setelah di kuping-kuping, katanya udah ada pengumuman resmi di sistem bahwa hari ini kerja Cuma sampai jam 2. YEEES!
Kami ngelihat pegawai-pegawai kantor-mulai dari yang masih muda sampe yang udah lumayan tua, jejingkrakan kesenengan. Percis kayak anak SMA yang baru denger pengumuman dari pengeras suara bahwa hari ini pulang cepat karena ada rapat guru.
Luar biasa senangnya.
Kan, jadi rindu jaman sekolahan :")
 photo m167.gif photo m167.gif photo m167.gif

31 Januari 2015

Kerja Praktek Hari ke-6

Pagi ini kami diskusi bentar, bantuin Keke cari topik juga. Oh iya, sebenarnya di bagian dokumen kami lagi banyak banget kerjaan. Kejar tayang input basys. Tapi kami lagi penat dan lelah. What a good escape. Hoeh.
 photo m202.gif photo m202.gif photo m202.gif
Sekitar jam 10 an kami mencari Pak Dedi di kantornya, tapi ternyata Pak Dedi lagi cuti.
Kami keluar ruangan. Kebetulan, di luar ruangan Pak Dedi ada sebuah tangga, enggak tau kenapa (mungkin capek), Keke duduk di tangga itu, dan dia kena tegur sama bapak-bapak.
Bapak itu nanya:
"Kalian mahasiswa PKL? Ngapain disini?"
"Ini, Pak, kami mau cari Pak Dedi Nala, ada yang mau kami diskusikan."
"Diskusi tentang apa? Sini sama saya aja."
Yes akhirnya, dapat narasumber. Susah kali rasanya cari orang di perusahaan yang bisa diajak ngobrol di tanggal-tanggal kayak gini. Semua pada sibuk dan ngebut dengan urusannya masing-masing.
Kami diskusi di sebuah ruangan yang gak gitu gede, gak gitu kecil, tapi ber AC, dan ada papan tulisnya, dengan spidol yang ternyata permanen.
Bapaknya nanya:
"Jadi, apa cerita?"
Kami pun bercerita tentang apa yang kami rasakan selama beberapa hari ini (holoh lebay).
Enggak tapi ini emang serius, gak cuma kami yang dibagian dokumen aja yang ngerasa bahwa yang kami lakukan itu (input-input data) gak ada hubungannya dengan topik yang mau kami teliti. Bahkan kami ngerasa bahwa hal yang kami lakukan cuma akan ganggu fokus kami dalam buat laporan.
Yang di warehouse lebih parah, mereka juga ikut kerja fisik, kayak; ngangkat kardus, balut kardus pake lakban, mungutin tutup drum, bersihin tutup drum. Pokoknya kalo jam makan siang, kami jumpa mereka, pasti udah lusuh plus lecek.

Pak Ikhsan mendengarkan semua keluhan kami tanpa menyela. Dan akhirnya, dia bilang;
"coba kalian jelaskan sama saya, apa aja yang udah kalian mengerti selama beberapa hari kalian disini?"
Diam
"dari bagian warehouse dulu, apa itu warehouse?"
"tempat menyimpan barang, Pak."
"Cuma untuk nyimpan barang? Itu di warehouse A, ada packaging."
Diam
"Yang di bagian dokumen, apa fungsi dan peran dokumen dalam SCM?"
Diam
"Di ruangan kantor itu, rame kan? Siapa-siapa aja disitu dan ngapain aja mereka? Gimana aliran prosesnya? Apa job desk masing-masing orang? Udah tau?"
D i a m panjang.
"Kalian anak teknik industri kan? Itu semua data, kalian bisa olah itu, kalo kalian mengerti gimana caranya. Kalian udah belajar Metodologi Penelitian?"
"Belum, Pak. Semester depan."
"Loh, seharusnya kalian mengerti dulu Metodologi Penelitian. Gimana kalian mau mengolah data kalau metodologi belum belajar."
"Tapi kami di praktikum udah sering buat laporan kayak begini, Pak."
"Oke. Jenis data-kuantitatif dan kualitatif, kalian mau ambil data apa?"
"Kuantitatif, Pak."
"Data kuantitatif itu banyak jenis nya, pilih salah satu. Misal, statistik. Di warehouse, ada berapa barang masuk, berapa barang keluar, ada perbedaan atau enggak, kenapa..."

Dan seperti itulah kira-kira percakapan kami dengan Pak Isan selama kurang lebih 1 jam. Dengan pembantaian psikologis hahaha. Yah emang kaminya yang lembek sih.
Tapi kami juga gak sepenuhnya salah. 2,5 tahun kami kuliah, itulah cara penempahan yang terjadi. Itulah sistem yang membentuk mental-mental kami.
Kami tidak banyak membaca? Kami kurang belajar sendiri?
Boleh kurasa aku menyalahkan sistem praktikum yang membabi buta. Yang buat kami sibuk setengah hidup. Yang menghabiskan banyak waktu kami. Yang membuat kami merasa bahwa 24 jam dalam 1 hari itu kurang. Betapa tidak bersyukurnya kami, kan?
Tapi, sayangnya, praktikum yang menghabiskan banyak waktu kami itu ternyata tidak memberikan hal yang sebanding. Mental-mental seperti inilah yang dihasilkannya. Kurang kritis, kurang peka, maunya "disuapin" aja. Ya itu menurutku sih ya. Sedih aja rasanya ngehabisin waktu buat laporan ber-ratus-ratus lembar, tapi ketika kami di terjunkan ke lapangan, apa yang bisa kami lakukan dengan semua itu? Kalian bisa bayangin lah gimana sedihnya. Kalau pernah nonton 3idiots, nah, itu bisa jadi bayangan gimana adanya gap antara teori dan praktik dalam sistem perkuliahan sekarang ini. Tentu kita harus mengerti teori, itu harus. Tapi buatlah diri kita fleksibel dengan teori itu, bukan terpaku tok cuma sama teori. Aku tentu tidak menyalahkan praktikum ataupun laboratorium yang mengasuh. Ini salah sistem. Aku yakin sistem-sistem di tempat perkuliahan lain juga 11-12 lah.
Yah, begitulah adanya sistem. Aku yakin semua yang terlibat dalam sistem gak baik ini, dalam hati kecilnya, meskipun secuil, ada rasa tidak setuju. Tapi apa daya, sudah mengakar. Kalau gak bisa mengubah, ya ikuti sajalah. Katanya.

Aku akan coba baca buku-buku sejarah dan referensi yang lebih banyak lagi, agar bisa menulis tentang bagaimana sistem pendidikan yang baik itu di kemudian hari.
See ya!
Sampai sini dulu cerita hari ini yang sesuatuh.
Hahaha.
Dan terima kasih pak Isan sudah menyadarkan kami.

30 Desember 2015

Kerja Praktek Hari ke-5

Pagi ini kami diskusi sama Bapak Refnil tentang topik yang akan kami jadikan laporan KP. Untuk Isan yang diletakkan di warehouse, dia mau ambil topik tentang pengukuran dan evaluasi beban kerja fisiologis dan psikologis, Bang Habib yang juga di warehouse mau nyusun penjadwalan tenaga kerja di warehouse. Kedua topik mereka di terima sama pak Refnil. Aku dan Keke yang berada di dokumen belum bisa figure out kira-kira apa hubungan dokumen dengan SCM atau bahkan dengan teknik industri itu sendiri. SCM yang kami pelajari di kampus ternyata berbeda dengan apa yang dipraktikan disini. SCM di kampus membahas beberapa perusahaan yang membentuk sebuah rantai yang disebut sistem rantai pasok, yang keilmuannya disebut Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management). SCM terbentuk dari beberapa perusahaan, tapi disini, sebuah perusahaan punya departemen SCM nya sendiri. How come? Apa yang dilakukan SCM di hanya satu perusahaan? Sedangkan SCM yang aku pelajari di kampus adalah tentang hubungan beberapa perusahaan.
Sempurnalah kami menjadi manusia teori. Mahasiswa yang membawa ilmunya untuk dicocokkan ke perusahaan, bukan malah sebaliknya, lihat perusahaan, apa yang perlu diperbaiki, gunakan ilmu yang ada untuk memperbaikinya.
Karena ketidak tahuan kami itu, kami memilih topik yang tidak di departemen SCM.
Aku memilih topik tentang keefektifitasan mesin, Overall Equipment Efffectiveness. Aku harus pindah ke bagian maintenance untuk ambil datanya. Sedangkan Keke mau meneliti tentang Bottleneck Resources. Berhubungan ke mesin juga.
Topik ku distujui, tapi topik Keke belum.
Aku, Bang Habib, dan Isan, mendapat surat pengantar kepada masing-masing bidang dari Bapak Refnil, dan rencananya kami akan mulai bergerak ke bagian masing-masing besok, setelah melapor ke Pak Dedi.
See ya! Besok ke pabrik........ Hem.

29 Desember 2015

Kembali-kembali Ku Itu Padamu



Bagimu, aku ingin menjadi jalan yang kan selalu kau tempuh
Bagimu, aku ingin menjadi pohon yang kau senantiasa berteduh dibawahnya
Bagimu, aku ingin menjadi kata yang tak pernah kau lupa
Tapi, yang ini berbeda
Bagimu, aku ingin menjadi arti yang sukar kau definisikan
Yang lidah mu kelu untuk mengucapkannya
Karena terdiammu untuk mendefinisikanku,
Akan ku definisikan sebagai cinta

Bisakah kau menjelaskan kenapa kau mencintai seseorang?

02 April 2015
22:09

Jarak dan Waktu



Perjumpaan yang tidak disengaja,
Pengharapan yang telah kutinggal di ujung jalan itu,
Degup jantung yang sudah lama sekali tidak berirama seperti ini,

Memang benar
Bahwa  jarak tidak benar-benar merubah rasa
Dan waktupun tidak benar-benar mengobati luka

Kau ingin pilih aku yang bagimana?
Sebagai yang pernah terluka, ingin sekali aku mengabaikanmu
Tapi sebagai yang pernah menomor-satukan mu,
aku merindukanmu.

08 Juni 2015
6:27

-WSF
"coba dek, apa bunyi hukum Archimedes?"
"aduh gak tau kak, bukan anak hukum.."
"......."

Kerja Praktek Hari ke-4


Selamat hari Senin!
Pasti masih kebawa-bawa suasana libur panjang kemaren yaaa?
Sama, kami juga. Siapin 78Degree ajalah.
Hari ini kami dapat tugas baru, input basis. Basis itu bisa dibilang kayak pelaporan terhadap bea cukai ekspor apa saja yang dilakukan SOCI dalam kurun waktu 4 bulan. Deadline untuk bulan September-Desember itu harusnya 5 Januari 2016. Dan sekarang tanggal 28. Minggu ini, kerja juga cuma 4 hari, soalnya bakal ada libur tahun baru juga. Yey libur muluuu.
 photo 62.gif photo 62.gif photo 62.gif

Jadi, di bagian dokumen itu, orang-orangnya pada sibuk semua. Entah ini karena akhir tahun ya. Pokoknya aku liat mereka rada heboh. Mulai jam kerja itu jam 08.00 tapi aku lihat jam 8 kurang udah ada yang start kerja di depan komputer. Fokus pula.
Pas sore juga banyak yang lembur (hasil nguping). Kami gak ada ngerjain apa-apa lagi selain input basis - ngamatin orang mondar-mandir - minum - ngantuk - makan siang - ngantuk - sholat - ngantuk lagi - pulang.

Entah kenapa hari ini jam pulang itu terasa sangat menyenangkan.

28 Desember 2015

Kerja Praktek Hari ke-3

Gak ada pengenalan apa-apa lagi hari ini. Maksudnya pengenalan pabrik atau perusahaan udah selesai. Saatnya kami getting involved di kegiatan perusahaan. Oh iya, yang jadi person-in-charge atas kami di departemen SCM adalah Bapak Refnil Dodi. GM (General Manager) nya langsung.
Jadi kalau ada apa-apa kami boleh tanya sama bapak Refnil. Yaaaa bisa dibilang pembimbing KP kami disini lah bapaknya.
Hari ini kami dibagi ke dua bagian. Jadi Departemen SCM itu sendiri punya sub-sub bagian lagi. Ada dokumen, inbound-outbond, warehouse, de el el. Kami yang cewek diletakkan di bagian dokumen. Yang cowok di bagian warehouse.
Hem. Senang sih gak mesti pake safety shoes terus, tapi sedih juga. Mau ngapain anak teknik industri di bagian dokumen.
Dari Pak Refnil, kami dikenalkan sama Bu Ayin, manajer logistik. Keren tjoy, manajernya cewek. Ibunya etnis tionghoa. Kami bertempat duduk di sebuah ruangan yang bersekat-sekat. Ya kayak kantor-kantor biasanya lah. Kami dikasih satu spot tersendiri untuk menyendiri. Haha. Gak, untuk kerja lah. Emang gak kayak sekat-sekat karyawan lain, kami dikasih tempat kayak meja meeting gitu. Tapi jarang dipake. Mejanya cuma dipake pas makan siang.
Hari ini kami dikasih tugas. Nyortir dokumen ekspor. Katanya, lebih dari 90% penjualan produk SOCI itu keluar negeri. Dan karena ini udah akhir tahun 2015, dokumen-dokumen tahun lalu butuh untuk digudangkan. Dan menggudangkan dokumen itu gak sembarang campak aja. Saat di kotak, dokumen harus disusun dari dokumen dengan nomor terkecil hingga nomor terbesar. Dan itulah yang kami lakukan. Seharian ini.
Mulai dari mempersiapkan kardusnya, nge-lakban, nyusun dokumen, nyatat yang ilang. Dan kami selesai dengan 5 kardus yang masing2 nya berisi 200 dokumen. BANZAI! 

 photo 81.gif  photo 81.gif photo 81.gif
Oh iya, aku belum ada cerita tentang makan siang disini ya. Karena kami KP nya dari pagi sampe sore, dikasih kupon makan siang sama SOCI. Makannya di kantin, bareng-bareng sama semua karyawan. Waktu pertama kali makan siang kemaren agak kaget juga sama antriannya. Panjang. Tapi ibu-ibu kantinnya baik, sabar, dan ramah banget. Makanannya juga enyak. Kami boleh milih sendiri mau lauk apa, sayur apa, kadang pun bisa milih buah juga. Menu nya lengkap. 4 sehat 5 sempurna.

Besok tanggal merah! Lusa juga! Weh, baru 3 hari kerja kami udah dapat libur panjang.
Selamat berlibuuuur.

23 Januari 2015

Kerja Praktek Hari ke-2


Hari ini kami dijadwalkan untuk keliling pabrik. Yaay.
Kira-kira jam 8.30 kami udah ready lengkap dengan APD yang dibutuhkan kalau mau ke lapangan- safety shoes dan safety helmet. Tas dan perlengkapan yang nggak dibutuhkan saat di lapangan harus ditinggal di kantor. Pun HP. Gak boleh main HP di pabrik. Inget. Apalagi selpi. Kena tangkap Bapak K3 nanti.
Kami cuma boleh bawa buku catatan sama pena.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah tangki-tangki boiler. Tempat bahan-bahan mentah diolah. Semua bahan mentah yang sampai ke SOCI berbentuk liquid atau cair. Bahan baku ini yang kemudian diolah, nah bapaknya jelasin gimana cara pengolahannya. Pake istilah-istilah kimia yang susah dimengerti (sebenarnya susah diingat maknanya apa). Bapaknya ngira kami ini anak teknik kimia mungkin, jadi beliau asik jelasin pake istilah-istilah kimia, kami cuma ngangguk-ngangguk, sampe akhirnya bapaknya nanya tentang proses hidrolisis dan kami gak bisa jawab, barulah kebongkar kedok sok paham kami. 
 photo 03.gif photo 03.gif photo 03.gif 
Setelah tangki boiler, kami lewat dari samping bagian yang isinya mesin dan pipa sambung menyambung setinggi entah berapa meter. Ini gambarnya, yang bangunan beberapa lantai dengan batas warna biru itu.

Ngeri-ngeri sedep coy lewat dekat situ. Takut tiba-tiba meledak, mau lari kemana. Makanya pabrik ini pabrik yang memiliki high risk atau resiko tinggi untuk terjadi kecelakaan, bahkan ada sebuah kali kecil yang kami lewati pipanya ngeluarin carian yang berasap dan setiap beberapa detik meletup-letup, kayaknya itu limbah.
Namun, setinggi-tingginya resiko di bagian mesin ini, tetap ada orang yang kerja didalamnya. Lengkap dengan alat pelindung diri.
Selanjutnya kami ke warehouse (gudang). Ada beberapa warehouse di pabrik ini. Gak semuanya kami masukin. Pertama kami ke warehouse A, di warehouse inilah proses packaging dilakukan. Warehouse ini tepat di sebelah beading plant (tempat pengolahan bahan setengah jadi (liquid) menjadi bentuk bead-kayak butiran bedak gitu). Pengemasan untuk produk SOCI bermacam-macam, tergantung jenis produk, untuk produk-produk yang berbentuk padat, dapat menggunakan paperbag. Untuk gliserin yang bentuknya cuma liquid, bisa pake drum atau isotank. Di gudang ini isinya gak Cuma produk yang udah jadi dan siap dikirim, tapi juga ada mesin-mesin, operator, dan forklift. Forklift ini yang harus diwaspadai. 

Forklift
 Ini adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang-barang yang berat. Suaranya hampir gak terdengar dan jalannya cepat (sebenarnya operatornya yang ngebut). Harus kita yang hati-hati kalo gak mau gepeng dibuatnya. Makanya, kalo di gudang harus super fokus dan lihat kanan-kiri kalo mau jalan.
Warehouse selanjutnya yang kami kunjungi adalah warehouse yang gunanya cuma buat nyimpen produk jadi yang siap dikirim. Didalamnya ada rak-rak tinggiiiiii banget dan isinya hampir penuh semua. Tau adegan di film Harry Potter yang mereka kejar-kejaran di rak-rak rebutan bola ramalan Harry? Nah kayak gitu. Raknya kalo gak salah ada 7 tingkat. Untuk naikin barang ke rak paling atas gak pake tangga dong. Ngeri cyin. Pake forklift lah.
Cuma dua warehouse itu yang kami masuki.
Setelah itu kami ke power plant--tempat asal dari semua energi yang digunakan di pabrik ini. Bahan bakarnya batu bara. Kebetulan pas kami datang, ada 2 tronton batu bara yang lagi di bongkar. Item-item deh.
Power plant adalah bagian terakhir yang perlu diperkenalkan untuk pengenalan secara umum pabrik ini, kami kembali ke office melewati laboraturium Quality Control (QC), jadi setiap selang waktu tertentu, sampel produk yang telah jadi akan dikirim ke lab ini dan dievaluasi kualitasnya, kalau lolos uji, oke, kalo enggak, diolah kembali hingga kualitasnya memenuhi standar.
Dan, tau gakkk, di depan lab ini,terpampang poster berukuran kira-kira 3x1 meter yang isinya gambar-gambar kecelakaan kerja karena gak pake alat pelindung diri. Serem tjoy, foto-fotonya. Ada yang mukanya berdarah-darah gara-gara nge-gerinda gak pake pelindung wajah, ada yang kepalanya ketusuk besi gara-gara gak pake safety helmet, ugh. Bikin merinding plus mual.

Kesehatan dan keselamatan itu emang penting dan mahal.
Tapi pencegahan bisa jadi lebih murah.

See you tomorrow!

ps: gambar-gambar diatas sumbernya dari google semua, soalnya kami gak boleh ngambil foto sembarangan. Dan hampir di setiap sudut pabrik ada peringatan gede : NO PHOTOGRAPH.
22 Januari 2015

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?