Pagi ini kami
diskusi sama Bapak Refnil tentang topik yang akan kami jadikan laporan KP.
Untuk Isan yang diletakkan di warehouse, dia mau ambil topik tentang pengukuran dan
evaluasi beban kerja fisiologis dan psikologis, Bang Habib yang juga di
warehouse mau nyusun penjadwalan tenaga kerja di warehouse. Kedua topik mereka
di terima sama pak Refnil. Aku dan Keke yang berada di dokumen belum bisa
figure out kira-kira apa hubungan dokumen dengan SCM atau bahkan dengan teknik
industri itu sendiri. SCM yang kami pelajari di kampus ternyata berbeda dengan
apa yang dipraktikan disini. SCM di kampus membahas beberapa perusahaan yang
membentuk sebuah rantai yang disebut sistem rantai pasok, yang keilmuannya
disebut Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management). SCM terbentuk dari
beberapa perusahaan, tapi disini, sebuah perusahaan punya departemen SCM nya
sendiri. How come? Apa yang dilakukan SCM di hanya satu perusahaan? Sedangkan
SCM yang aku pelajari di kampus adalah tentang hubungan beberapa perusahaan.
Sempurnalah kami
menjadi manusia teori. Mahasiswa yang membawa ilmunya untuk dicocokkan ke
perusahaan, bukan malah sebaliknya, lihat perusahaan, apa yang perlu
diperbaiki, gunakan ilmu yang ada untuk memperbaikinya.
Karena ketidak
tahuan kami itu, kami memilih topik yang tidak di departemen SCM.
Aku memilih topik
tentang keefektifitasan mesin, Overall Equipment Efffectiveness. Aku harus
pindah ke bagian maintenance untuk ambil datanya. Sedangkan Keke mau meneliti
tentang Bottleneck Resources. Berhubungan ke mesin juga.
Topik ku distujui,
tapi topik Keke belum.
Aku, Bang Habib, dan
Isan, mendapat surat pengantar kepada masing-masing bidang dari Bapak Refnil,
dan rencananya kami akan mulai bergerak ke bagian masing-masing besok, setelah
melapor ke Pak Dedi.
See ya! Besok ke
pabrik........ Hem.
29 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar