Kerja Praktek Hari Ke-1


Hosh! KERJA PRAKTEK!

 photo m182.gif  photo m182.gif  photo m182.gif
Aku dan 3 teman kelompok mulai kerja praktek hari ini. Seperti yang telah disepakati dengan pihak penyedia tempat kerja praktek, PT Sinarmas Olechemical, kami akan kerja praktek terhitung dari tanggal 21 Desember 2015-21 Januari 2016.
Jadi pabrik SOCI (singkatan buat Sinarmas Oleochemical) ini terletak di Kawasan Industri Medan (KIM) 1.
Kalo dari rumahku, kira-kira 20 menitan lah by motor.
Jam 8 kurang kami sekelompok udah ngumpul di gerbang SOCI. Lapor ke satpam, tinggalin kartu mahasiswa, dan dapat badge Visitor.
Setelah itu kami diarahkan ke resepsionis, disuruh nunggu bentar, dan sekitar jam 8.30 bapak yang in charge sama anak-anak magang muncul. Bapak Dedi Nala namanya. Kemarin waktu kami diterima untuk kerja praktek di SOCI, bapak Dedi yang menelpon dan mengirimi kami e-mail. Aku sendiri pernah menelepon bapaknya beberapa kali untuk menanyakan beberapa hal. Dari suaranya, aku yakin bapaknya sudah tua.
Tapi, suara hanya tinggal suara. Bapaknya masih muda dan ramah sekali. Kami diajak ke sebuah ruangan untuk di-interview singkat. Ya cuma untuk mengetahui seberapa jauh kami tahu tentang SOCI, terus kami mau kerja prakteknya gimana disini,  dan kemudian Bapaknya jelasin tentang SOCI secara singkat, namun bermanfaat banget. Kurang dari sejam disini aja aku udah dapat banyak ilmu.
Bapak Dedi kemudian memberi tahu bahwa kami akan ditempatkan di departemen SCM (Supply Chain Management). Waah, SCM. Di kurikulum kampusku sendiri, SCM itu mata kuliah semester 6, aku masih semester 5. Tapi alhamdulillah semseter lalu aku ambil mata kuliah SCM supaya SKS gak tebuang. Dan itu mata kuliah yang QEREN BINGITZ. Ya mungkin karena dosen nya juga ketje. SCM itu membahas tentang proses apa saja yang dilalui sebuah produk, mulai dari bahan mentah sampe yang terakhir di tangan konsumen. Ada banyak stages di SCM, kenapa supply chain butuh di manage? Ya supaya setiap stage itu bisa berkoordinasi dengan baik, dan keuntungan untuk masing-masing stage juga bisa maksimal. Hal yang krusial di supply chain itu adalah informasi. Salah aja informasi di satu stage atau sub-stage, udah lah, bisa kacau keseluruhan rantai.

Oke back to the kerja praktek hari pertama story.
Setelah pengarahan singkat dari bapak Dedi Nala, kami diberi safety induction sama bapak-bapak yang bertugas sebagai safety instructor (atau sejenisnya lah, aku lupa apa nama jabatannya. Nama bapaknya juga lupa -..-)
Safety induction itu dikasih buat semua visitors tanpa terkecuali, pokoknya yang mau masuk pabrik, harus diberi safety induction. Karena pabrik SOCI itu punya resiko kecelakaan yang tinggi. Jadi gak boleh maen-maen. Harus serius. Kalo perlu langsung datengin ortu nya (lah?).
Maap, baper.

Saat safety induction kami diberitahu bahwa semua kegiatan di lapangan (apapun itu) harus menggunakan APD (alat pelindung diri) berupa safety helmet sama safety shoes (duh, denger nama safety shoes jempol kaki udah mulai ngilu-ngilu).
 Kalo kedapatan jalan-jalan di lapangan gak pake APD, bakalan langsung kena tegur, atau the worst thing, dicabut izin magangnya.
Oiya, lupa, sebelum safety induction tadi kami dikasih kertas pertanyaan gitu, tentang pengetahuan dasar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Pertanyaan-pertanyaan dasar sih, sangking dasarnya sampe kami susah jawab wkwk. Pertanyaannya itu kayak; apa unsur pembentuk api, di ketinggian berapa seorang pekerja harus pake full body harness (yang tali-tali di badan itu), terus apa yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik, de el el.
Selain diberi pengarahan tentang APD, kami juga diberi tahu tentang cara menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), itu loh, yang biasa ada di gedung-gedung, yang warna merah. Kalo gak dari safety induction ini, aku gak akan pernah tau itu namanya APAR dan gimana cara gunainnya. Kalo di pilem-pilem, kayaknya sih gampang. Kayaknya.
Gak cuma itu aja, kami juga dikasih tau tentang hal-hal umum yang harus diperhatikan agar meminimalisir resiko bahaya. Kayak, posisi tangga darurat di hotel, atau mall, terus assembly point nya juga. Assembly point (titik kumpul) biasanya jadi tempat yang harus dituju ketika ada situasi darurat. Biasanya ini ada di mall, hotel, dan lumrahnya sih di pabrik-pabrik.
Jadi, tiap ada sirine tanda bahaya, apapun yang lagi dilakukan harus ditinggalkan, jangan panik, dan jangan lari ke sumber bahaya. Untuk menghindari lari sumber bahaya itulah fungsinya assembly point. Mungkin kalo bisa punya semboyan, assembly point ini semboyannya : "you know where to go, darling." #halah.
Maap, baper. (2)

Habis safety induction, kami jumpa lagi sama Bapak Dedi, awalnya, kami diberitahu bahwa jam kerja kami adalah jam 08.00-12.00. Tapi setelah pengarahan tersebut Pak Dedi menawari kami untuk kerja sampai jam 04.00. Biar ilmunya makin banyak. Soalnya kata Pak Dedi, anak PKL yang cuma setengah hari itu paling cuma sempat cakap-cakap bentar nya itu. Jadilah kami kerja dari jam 08.00 - 16.00 dengan makan siang ditanggung. Hehe. Mayan lah.

Hari ini, karena belum banyak yang bisa dikerjakan, kami cuma setengah hari. Jam 12 kami pulang.

Sampai jumpa besok!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?