Hosh! KERJA PRAKTEK!
Aku dan 3 teman
kelompok mulai kerja praktek hari ini. Seperti yang telah disepakati dengan
pihak penyedia tempat kerja praktek, PT Sinarmas Olechemical, kami akan kerja
praktek terhitung dari tanggal 21 Desember 2015-21 Januari 2016.
Jadi pabrik SOCI
(singkatan buat Sinarmas Oleochemical) ini terletak di Kawasan Industri Medan
(KIM) 1.
Kalo dari rumahku,
kira-kira 20 menitan lah by motor.
Jam 8 kurang kami
sekelompok udah ngumpul di gerbang SOCI. Lapor ke satpam, tinggalin kartu
mahasiswa, dan dapat badge Visitor.
Setelah itu kami
diarahkan ke resepsionis, disuruh nunggu bentar, dan sekitar jam 8.30 bapak
yang in charge sama anak-anak magang muncul. Bapak Dedi Nala namanya. Kemarin
waktu kami diterima untuk kerja praktek di SOCI, bapak Dedi yang menelpon dan
mengirimi kami e-mail. Aku sendiri pernah menelepon bapaknya beberapa kali
untuk menanyakan beberapa hal. Dari suaranya, aku yakin bapaknya sudah tua.
Tapi, suara hanya
tinggal suara. Bapaknya masih muda dan ramah sekali. Kami diajak ke sebuah
ruangan untuk di-interview singkat. Ya cuma untuk mengetahui seberapa jauh kami
tahu tentang SOCI, terus kami mau kerja prakteknya gimana disini, dan kemudian Bapaknya jelasin tentang SOCI
secara singkat, namun bermanfaat banget. Kurang dari sejam disini aja aku udah
dapat banyak ilmu.
Bapak Dedi kemudian
memberi tahu bahwa kami akan ditempatkan di departemen SCM (Supply Chain
Management). Waah, SCM. Di kurikulum kampusku sendiri, SCM itu mata kuliah
semester 6, aku masih semester 5. Tapi alhamdulillah semseter lalu aku ambil
mata kuliah SCM supaya SKS gak tebuang. Dan itu mata kuliah yang QEREN BINGITZ.
Ya mungkin karena dosen nya juga ketje. SCM itu membahas tentang proses apa
saja yang dilalui sebuah produk, mulai dari bahan mentah sampe yang terakhir di
tangan konsumen. Ada banyak stages di SCM, kenapa supply chain butuh di manage?
Ya supaya setiap stage itu bisa berkoordinasi dengan baik, dan keuntungan untuk
masing-masing stage juga bisa maksimal. Hal yang krusial di supply chain itu
adalah informasi. Salah aja informasi di satu stage atau sub-stage, udah lah,
bisa kacau keseluruhan rantai.
Oke back to the
kerja praktek hari pertama story.
Setelah pengarahan
singkat dari bapak Dedi Nala, kami diberi safety induction sama bapak-bapak
yang bertugas sebagai safety instructor (atau sejenisnya lah, aku lupa apa nama
jabatannya. Nama bapaknya juga lupa -..-)
Safety induction itu
dikasih buat semua visitors tanpa terkecuali, pokoknya yang mau masuk pabrik,
harus diberi safety induction. Karena pabrik SOCI itu punya resiko kecelakaan
yang tinggi. Jadi gak boleh maen-maen. Harus serius. Kalo perlu langsung datengin
ortu nya (lah?).
Maap, baper.
Saat safety
induction kami diberitahu bahwa semua kegiatan di lapangan (apapun itu) harus
menggunakan APD (alat pelindung diri) berupa safety helmet sama safety shoes
(duh, denger nama safety shoes jempol kaki udah mulai ngilu-ngilu).
Kalo kedapatan jalan-jalan di lapangan gak pake APD, bakalan langsung kena tegur, atau the worst thing, dicabut izin magangnya.
Kalo kedapatan jalan-jalan di lapangan gak pake APD, bakalan langsung kena tegur, atau the worst thing, dicabut izin magangnya.
Oiya, lupa, sebelum
safety induction tadi kami dikasih kertas pertanyaan gitu, tentang pengetahuan
dasar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Pertanyaan-pertanyaan dasar sih,
sangking dasarnya sampe kami susah jawab wkwk. Pertanyaannya itu kayak; apa unsur
pembentuk api, di ketinggian berapa seorang pekerja harus pake full body
harness (yang tali-tali di badan itu), terus apa yang bisa digunakan untuk
memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik, de el el.
Selain diberi
pengarahan tentang APD, kami juga diberi tahu tentang cara menggunakan APAR
(Alat Pemadam Api Ringan), itu loh, yang biasa ada di gedung-gedung, yang warna
merah. Kalo gak dari safety induction ini, aku gak akan pernah tau itu namanya
APAR dan gimana cara gunainnya. Kalo di pilem-pilem, kayaknya sih gampang.
Kayaknya.
Gak cuma itu aja,
kami juga dikasih tau tentang hal-hal umum yang harus diperhatikan agar
meminimalisir resiko bahaya. Kayak, posisi tangga darurat di hotel, atau mall,
terus assembly point nya juga. Assembly point (titik kumpul) biasanya jadi
tempat yang harus dituju ketika ada situasi darurat. Biasanya ini ada di mall,
hotel, dan lumrahnya sih di pabrik-pabrik.
Jadi, tiap ada
sirine tanda bahaya, apapun yang lagi dilakukan harus ditinggalkan, jangan
panik, dan jangan lari ke sumber bahaya. Untuk menghindari lari sumber bahaya
itulah fungsinya assembly point. Mungkin kalo bisa punya semboyan, assembly
point ini semboyannya : "you know where to go, darling." #halah.
Maap, baper. (2)
Habis safety
induction, kami jumpa lagi sama Bapak Dedi, awalnya, kami diberitahu bahwa jam
kerja kami adalah jam 08.00-12.00. Tapi setelah pengarahan tersebut Pak Dedi
menawari kami untuk kerja sampai jam 04.00. Biar ilmunya makin banyak. Soalnya
kata Pak Dedi, anak PKL yang cuma setengah hari itu paling cuma sempat
cakap-cakap bentar nya itu. Jadilah kami kerja dari jam 08.00 - 16.00 dengan
makan siang ditanggung. Hehe. Mayan lah.
Hari ini, karena
belum banyak yang bisa dikerjakan, kami cuma setengah hari. Jam 12 kami pulang.
Sampai jumpa besok!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar