Tentang Hujan..

Tentang hujan, dan sebuah perasaan

Hujan selalu bisa mencampakkan pikiranku ke masa lalu
Hujan selalu bisa membawa anganku terbang menjauh
Mendekatimu

Hujan membawa semua asaku
Menebus batas yang tak pernah terpikirkan
Hujan membawa semua mimpiku
Mengalirkannya di dinding-dinding harapan

Hujan menghampiriku dengan satu rindu
Menyapa lembut pipiku dengan anginnya
Hujan menentramkan jiwaku dengan gemuruhnya
Hujan menyejukkan hatiku dengan dingin airnya

Hujan membuatku merasa
Tentang rindu yang tak pernah sampai
Tentang sayang yang terhalang waktu
Tentang cinta yang terbelenggu malu

Sajak tentang hujan
Yang menyejukkanku
Yang menemaniku
Yang meyakinkanku
Menyusuri jejak kenangan itu


*WSF 

Aku dan Lupita

Aku punya kawan, namanya Lupita. Lucu? Iya, itu namanya emang agak gimana gitu di Indonesia, itu nama-nama pemain telenovela. Lupita ini orang nya tiada suasana tanpa kekehan. --__-- Jadi malam ini, kami lagi bosan a.k.a gak ada kerjaan. Jadi lah kami chat di YM.
L    : Taon baru kemana kau win?
W  : Aku udah nyusun rencana brilian buat taun baru! Wkwkwkwk.
L   : Apa apa?
W : Disaat semua orang keluar rumah, dan meramai kan kota, aku akan membuat sebuah kegiatan yang akan menjadikan malam pergantian tahun menjadi tak terlupakan..Mau tau apa???  : T I D U R Zzzzzz
L  : Yak amplop metong (mati) kali aku liat kau. Udah siap kau nonton Dream High?
W : Udah dong, akhirnya Hye Mi sama Sam Dong kan, bukan Jin Gook. Agak kecewa sih, tapi aku sadar,  mungkin aku lah yang akan bersama Jin Gook kelak.
L   : Ish sumpah metong kali liat kau malam ini!!

 HUAKAKAKAKAKAKAKAKAKA =))

Anak Kecil....

Siang ini, aku berkumpul sama sepupu-sepupu ku. Aku yang paling tua disini, yang lain masih SD.
Pas lagi makan siang, aku gak makan, mereka aja yang makan. Aku duduk sama mereka, sambil ngelihatin mereka. Tiba-tiba Mama datang..
M : Kak, gak makan?
A  : Enggak ma, masih kenyang.
O  : Bude, kak fany lagi mikirin cowoknya itu.
A  : *kaget* *mata terbelalak* *mulut ternganga* (lebay)
Tau gak , si O itu sepupu aku, masih SD loh (aku gak tau pasti kelas berapa, kalo gak salah kelas 4) dan udah ngerti yang begituan. Emang tampang ku ini tampang orang-orang galau apa hah? -..-

H O L I D A Y

Nothing special in this holiday. Hah..
Aku udah siapin dvd banyak-banyak (mayoritas sih Conan). Terus pinjemin novel teman-teman (gak modddal), download video sama film pendek, pokoknya semua berhubungan sama monitor! Gimana gak makin rusak ini mata ku. Aigoo. Selama liburan ini aku juga banyak "gak enak hati" nya. Ngerti gak maksudku? Enggak? Oh yaudah. =_= Aku lagi asyik nonton Dream High ini. ^_^ Udah di episode 10 (saat aku nulis postingan ini), aku suka alur ceritanya. Entah udah berapa kali aku dibuatnya nangis. Hye Mi. Ya, aku paling suka tokoh Hye Mi. Terlepas dari kesan sombong dan angkuhnya di awal cerita. Aku suka pembawaan sama sikap dia. T O P ! Aku suka Jin Gook, keren (tapi masih kalah sama kerennya Papa ku). Hye Mi dan Jin Gook cocok. Andai aku Hye Mi dan Jin Gook nyaaaaa...... ah mulai ngayal! Mungkin aku akan buat beberapa postingan tentang Dream High, nanti ya kalo aku udah siap nonton okheee ;)

Ampuni Hamba Yang Jarang Bersyukur Ini Yaa Rabb...

Aku tersadar di hari itu. Hari ketika aku menerima hasil belajar ku selama satu semester. Awalnya aku tidak berharap banyak. Aku sadar bagaimana cara belajar ku di semester ini; terlalu banyak bermain-main, sering bolos les, dan lebih mementingkan ekskul. Karena nya aku tidak berharap banyak, bisa masuk 10 besar saja aku sudah sangat bersyukur.
Tapi ternyata, semua diluar dugaanku, diluar perkiraanku. Aku mendapat peringkat yang sama sekali tidak pernah kupikirkan aku akan berada di sana sebelumnya. Alhamdulillahirabbil 'alamiin. Tak henti aku mengucap syukur. Sepanjang jalan pulang aku merenung..
Ya Rabb...
Kau begitu Maha Pemurah. Kau memberi ku Rahmat yang sebaik ini, padahal aku belum begitu baik sebagai Hamba-Mu..
Aku, aku sebagai Hamba-Mu yang sering lupa bersyukur, yang sering melalaikan Mu.
Aku, aku sebagai Hamba-Mu yang masih sering menomor dua kan-Mu dibanding urusan lainnya.
Aku terlalu sering puas akan semua yang telah kulakukan.
Padahal semua itu tak ada apa-apanya.
Ya Rabb.. Pantaskah aku menerima rezki yang teramat baik dari-Mu ini?

T I R E D

Terlalu capek.
Itu yang kurasakan saat ini. Dari mulai awal ujian semester, aku yang agak sedikit gelagapan di ujian ini, harus bangun pagi-pagi buta untuk mengulang pelajaran. Padahal itu sudah jadi kebiasaan ku.Tapi untuk semester ini, ku akui cukup melelahkan. Tapi aku masih bisa bertahan untuk 9 hari ujian semester itu (read : tanpa demam). Hari terakhir ujian, kebanyakan orang seneng, lega, terharu, segala macam bentuk relife deh! Tapi enggak buat aku. Selama ujian sampai hari terakhir ujian itu pikiran ku bercabang. Yap, LDK! Aku kan panitia LDK, jadi agak sibuk (eh bukan agak ding, tapi sangat!). Eum, kebetulan aku diamanahkan jadi sekretaris. Yah, kerjanya lumayan sih. Tapi, bisa nambah pengalaman juga. Oke, kembali ke hari terakhir ujian! Sepulang ujian kami langsung mengadakan rapat akbar. Besoknya, jam 7 semua panitia harus udah ngumpul di sekolah. Walaupun aku agak telat sedikit, karena ada kendala di jalan. Hari pertama alhamdulillah lancar, hari kedua juga, hari ketiga TOP! Selesai penutupan jam 17.45 wib. Aku langsung caw ke rumah. Sampe rumah jam setengah tujuh, udah maghrib! Sampe rumah aku langsung mandi, sholat, makan, sholat lagi, daaaaaaaan TEPAR! Ini yang ku tunggu-tunggu. Aku tidur sekitar 6 jam, habis tuh bangun, dan dapat sms dari teman-teman kalo hari itu ada porakel (pekan olahraga antar kelas). Aku disuruh datang untuk mengisi tim softball putri. Aiigooooooh... Capek LDK belum ngacir, capek yang lain telah menanti. Akhirnya dengan malas-malasan aku datang ke sekolah. Ternyata porakel untuk kelas XI gak dimulai hari ituuu!!! *sabar* *sabar*. Aku tanya ke panitia kapan pastinya kami main, kata mereka, "Besok..".
Besoknya *dengan cukup sabar* aku datang lagi. Di pertandingan pertama kami melawan kelas XI IPA 8, tapi berhubung mereka gak ada perwakilan, kami menang tanpa tanding. Selanjutnya, kami lawan XI IPA 2, dan alhamdulillah MENAAAANG! Bukan menang tanpa tanding ya. Kami dijadwalkan (aseeek) bertanding lagi hari berikutnya. Otomatis, aku harus datang lagi besoknya. -__- Kami lawan XI IPA 10. Alhamdulillah, gak disangka-sangka, kami menang weeeh! :D Kami akhirnya masuk ke 6 besar. Di 6 besar, kami melawan kelas X-4. Tapi kalah :( hiks. Gagal deh merebut juara 1 atau 2. Kami masih punya kesempatan untuk meraih juara tiga dengan mengalahkan kelas X-3. Dan kesempatan itu bisa kami raih! Yeeeeh.
Jadi, hasil akhirnya :
Juara I : XI SOS 2
Juara II : X-4
Juara III : XI IPA 5 (Kelaskuuuu.)
Yeeeeeeeeeee. d(^o^)b 
Sangking senengnya, aku sampe lupa kalo aku kurang istirahat semenjak LDK itu, yah. Sampe rumah, aku langsung tepaaar. Belum ada ngerasa apa-apa. Besoknya, semua tulangku macam mau patah. Buat duduk aja susah. Hahahaha.
Aku sangat capek :(

Aku Seorang Munafik (sumber: www.voa-islam.com)

Aku Seorang Munafik?

Dengarkanlah, aku sedang bertanya, dengan sangat jujur, kepada hatiku, apakah aku seorang munafik?
Aku mengakui Allah sebagai tuhanku, tapi entah sudah berapa banyak hal dan makhluk yang aku tempatkan sejajar denganNya bahkan lebih, dihatiku.
Aku mengaku muslim, namun lihatlah perhitungan rinci yang pasti aku kemukakan di depan, ketika telah sampai waktunya aku harus mengerjakan kewajibanku sebagai muslim. Bahkan sebenarnya aku adalah sudah lebih dari tahu dan sadar bahwa aturan Allah telah jelas tentang segala sesuatu dalam hidup. Namun, entah kenapa aku tetap dengan berat hati menanggalkan semua. Apalagi lah, jika bukan karena aku tak mau rugi dalam urusan dunia. Ketakutan dan kemalasan seketika menyelubungi kepala dan menjalar ke hatiku yang akhirnya akupun menghentikan arus kebaikan itu untuk menemani hari- hari itu.
Aku mengaku muslim, namun laku, tindakan, dan tutur kataku tak lebih dari menghujat, memecah belah dan merusak citra islam dan harga diriku dan saudaraku sendiri. Dan ... ajaibnya, aku tetap menganggap hal itu sebagai sebuah kebanggaan dan atau prestasi dari diriku yang akan mungkin membuahkan pahala dimata Allah. Ya robb, sudah tidak waraskah aku?
Aku mengaku muslim, namun aku tak pernah berbangga dengan identitasku ini, dan malah menghujat sesamaku yang telah mendapat rahmat Allah untuk dapat menerapkan aturan islam lebih baik dan lebih nyata dari pada aku. Entah pikiran setan apa yang menggelayuti hatiku, dan lihatlah malah kesombongan dan caci maki atas mereka yang selalu aku berikan tanpa henti.
Aku mengajarkan kebaikan namun saking sibuknya diriku dengan sebuah pengajaran, aku lupa mengajari diriku untuk mempraktekkan kebaikan itu dalam kehidupanku sendiri. Tidak ada yang tahu memang, ataupun tidak ada yang repot dengan mencampuri urusan hidupku, namun ternyata hatiku sendiri yang berprotes kepadaku dan betapapun aku mencoba lari darinya, aku tetap tidak bisa.
Aku mengakui sebuah kebaikan dan manfaat dari kejujuran. Namun diam- diam aku mengkhianati hati nuraniku dengan berbuat curang pada Allah, diriku sendiri, kepada sesamaku. Aku menyangka Allah pun hanya diam dan tanpa akan menyeruakkan aibku ini, karena ini adalah rahasiaku dengan Nya. Selanjutnya dengan bangga dan penuh kamuflase atas sebuah julukan orang alim dan jujur, aku berjalan di muka bumi, dengan tetap tenang.
Manusia lain menggelariku orang yang amanah dalam menjaga dan memenuhi titipan mereka kepadaku. Namun dibelakang mereka, amanah itu aku selewengkan dengan alasan kebutuhan dan selera duniaku. Dan jika akhirnya mereka mengetahui hal itu, maka dengarlah untaian kata- kata indah yang dengan keahlian dan kepandaianku aku rangkai dengan berbagai cara. Apalagi lah tujuannya selain agar mereka tetap mengenaliku sebagai yang terbaik.
Lihatlah betapa mulutku memang benar- benar mengekspresikan isi hatiku. Isi hati yang aku tuntun untuk menjadi munafik, namun ternyata aku tidak sekuat itu untuk memaksanya. Suara bisikan kebaikan dari Allah lewat hati nuraniku, tetap begitu kuatnya sehingga membentuk sebuah pertentangan batin yang tidak sanggup aku kuasai permainannya.
Apakah aku seorang munafik?
MasyaAllah, ternyata aku seorang munafik. Betapa banyak manusia yang menilaiku baik, namun itu sama sekali tidak mengurangi teriakan batinku yang memaki diriku karena aku sebenarnya adalah seorang munafik. Hatiku protes karena aku telah mencurangi Allah walaupun hanya dia sendiri yang mengetahuinya. Aku ternyata tidak bisa lari sama sekali dari umpatan hati nuraniku yang pasti akan jujur tentang adanya aku.
Ya robb, ampunilah hambamu yang sombong ini, yang telah berbangga hati dengan dinilai baik dan berusaha agar dinilai baik dihadapan manusia, namun sebenarnya rendah di hadapanMu. Sanggupkah hamba ketika "video" keburukanku itu nanti akhirnya akan diputar kembali dan di pergelarkan pada semua makhlukmu diakherat nanti? Sanggupkah hamba saat nanti tiada lagi ampunan darimu dan rahmat untuk hamba, untuk tertutupnya dengan rapi semua aib dan kekurangan hamba?
Ya Allah, semakin manusia menilai baik terhadap hamba, sebenarnya semakin dalam sakit yang hamba rasakan. Sakit lantaran semakin keras pula teriakan hati nurani hamba yang mengatakan bahwa hamba adalah seorang MUNAFIK, yang hanya pandai memoles jati diri dengan sejuta kebohongan, kecurangan dan dan topeng demi terlihat sempurna dihadapan manusia.
Ya Allah, ampunilah hamba... Ampunilah hambamu yang hina ini...

(Syahidah/voa-islam.com)

Kipas Angin Fia

Hari ini hari Senin, mungkin sebagian anak sekolah pada gak suka sama hari Senin. Karena upacara nya mungkin ckck. Aku malah suka hari Senin, gak tau kenapa..
Pagi ini, setelah upacara, badan ku agak gerahan. Padahal cuaca nya agak mendung, tapi aku keringatan.. Tiba-tiba, Fia teman sebangku ku menyodorkan sesuatu, kipas angin mini. Tau aja dia aku lagi kepanasan..
“Tumben nih Nisa kepanasan, biasanya gak pernah..”, tanya Fia.
“Iya, mungkin karna lari-lari dari lapangan ke kelas tadi. Eh lucu nih kipasnya.. Haha”, kataku sambil mendekatkan jariku ke kipasnya. Tapi gak sampe kena.
“Gak sakit kok,Nis.. Itu plastiknya lembut, gak keras.”
“Hmm, iya ya?”, Tanya ku ragu.
Fia menekan tomboll off kipasnya..
“Tuh kan, pegang deh, gak akan sakit kalo pas muter kita pegang..”, jelas Fia meyakinkan.
“Iya sih…”
Aku menghidupkan kipasnya, lalu mendekatkan nya ke jilbabku. Hhhhhh, adeeemmm.
Tiba-tiba si Rizky merebut kipasnya dari tanganku.
“Minjem, aku juga kepanasan.”, katanya membalas berenganku.
“Ya pelan-pelan dong, kalo jatoh ntar cemana, itu punya si Fia loh..”
“Iya, aku tau.”, jawabnya santai.
Uh!!
Buk Rusni, wali kelas kami masuk.
Ya biasa, meriksa apakah anak-anak murid nya masih waras. Masih doooong ….
Ibu itu ngasih pengumuman, tapi aku gak terlalu dengar.. Sepertinya sih tentang expo..
Habis ngasih pengumuman, baru deh Ibu itu nge cek keadaan kelas, gorden, taplak meja, akuarium (yang ikan nya udah pada kabur), de el el..
“Fia, jangan menggosip aja disitu,” tegur buk Rusni.
Aku menyikut Fia.
“Lalak, Nayla, kalian juga, cuci semua gorden, Nayla sama Fia bagi dua buat nyuci gorden, yang masang si Lalak.”
“Yah, Ibuuuuuk, kok kami Buk?”, protes Nayla.
“Iya kalian tadi asik menggosip aja. Yang tanggung jawab kawat gorden nya Raymon.”
Fia, Lalak, dan Nayla merepet karna dapat tugas nyuci gorden. Mana gorden nya udah kotor kali, hehehe. Sabar ya weee. ;)
Sehari itu kami hampir gak ada belajar, guru Matematika gak masuk, guru Bahasa Indonesia juga, mungkin lagi sibuk ngurus persiapan kakak-kakak kelas 12 yang mau ujian. Hehehe. Jadi pas lagi nggak ada guru, anak-anak cowok nya main kuda panjang. Permainan seru tapi agak menyiksa, bisa bikin tulang punggung patah kalo gak tahan.. Hiiiiy. Kami yang cewek nya cuma ngeliatin sambil nyorakin aja, hahaha. Gak mungkin juga kan kami main, pake rok -_-
Pas pelajaran Bahasa Jerman, kami sih berharap Frau itu gak datang, tapi eh tapi, Frau itu masuk dan ngajar. Hoaeeeeem, yang cowok nya pada kecapekan gara-gara main kuda panjang tadi. Pada keringetan semua. Kipas si Fia pun kayak nya udah mulai lesu, hahaha. Mau habis batre kali.
Padahal di kelas udah ada 2 kipas gede. Aku yang duduk pas di bawah kipas aja sampe kedinginan. Tapi gak mungkin kan aku matiin kipasnya, maulah ngamok orang itu..
“Sini kipasnya”, kata Fia.
Dia udah mulai was-was liat kipasnya udah macam gak bertenaga lagi. Huekekekek.
“Yah, bentar lah, kami masih panas inii…..”
“Enggak, enggak! Siniiiiiii kipasnya!”
“Hhhhhh.”
Aku hanya bisa senyum-senyum liat si Fia meratapi kipas angin nya yang udah hampir hampir itu :D Hahaha.
“Rusak, Fi?”, tanyaku
“Enggak sih, Nis, lebih tepatnya belum, dan aku gak mau kipas ini sampe rusak di hari pertama aku makenya. Hah.”
Ckckckck.
“Liat dong.” Aku mengambil kipasnya dari tangan Fia.
Aku memutar-mutar baling-baling kipasnya. Aku tekan tombol on nya. Kipasnya hidup lagi dan kembali segar kayak tadi pagi lagi (jiaaaah).
Iseng aku deketin deh tu baling-baling ke kuping nya fia.
“Nguuung.”
“Ih Nisa, MKS deeeh..”, bibir Fia manyun 10 inci.
“Haduh Fi, berapa menit lagi nih bel pulang, aku lapeeeeeeeeer”, gerutuku.
“Ntar lagi kok, setengah jam lagi..”
“Gubwrak deh, setengah jam itu lama loh Fyoooool…”
Iseng aku putar lagi kipasnya, kali ini sasaranku si Fya. Aku deketin kipas angin ke jilbabnya. Nguuung.
"Nisa, ih, jangan kumat deh… Aku lagi serius ni."
"Eleh, eleh.. Serius apa seriuus?"
Aku ganggu lagi Fia, aku deketin  kipas mini nya ke kuping.
Nguuuung..
"Nisaaaaa!!!!" Fia ngamuk.
Aku nyengir kuda.
"Maaf, habis aku bosen tingkat dewa nih."
"Ya jangan aku dong yang jadi sasaran…"
"Oh oke, aku cari korban lain aja."
Mataku tertuju pada kawan di depan ku. Diora. Mueheheheheh.
Aku iseng mendekatkan kipas mini nya ke dekat Diora. Sasaranku adalah seragam nya. Hehehe. Pasti dia terkejut. Dan betul saja, dia terkejut. Dan bukan hanya itu, malah keadaan diperparah dengan gerakan dia yang tidak ku bayangkan sebelumnya. Tiba-tiba…. Rambut panjangnya tergerai, entah kipas yang menyambar rambutnya atau rambutnya yang menyambar kipas.. Aku langsung terdiam.
Kipas Fya kini sudah tidak menyentuh tanganku lagi, ia berpindah tempat ke……rambut Diora! Oh My God….. Aku langsung parno, kalo Diora marah, bagaimana.. Dan benar saja.. Sedetik kemudian..
"Nisaaaaaaaaaa!!!!"
"Eheheheh." Aku hanya bisa nyengir kuda.
Diora bangkit dari duduknya, dan pemandangan lucu pun mulai terlihat, kipas mungil Fia menggantung di ujung rambut Diora. Fia tidak bisa menahan tawanya. Aku berusaha sekuat tenaga ku untuk menahannya. Mana mungkin aku bisa menertawakannya sedangkan itu adalah keteledoranku. Hah, bisa-bisa makin dimaki aku.
Pemandangan aneh itu mulai menyebar ke saentro kelas. Terutama ke anak cowoknya. Mereka mulai mengeluarkan lelucon yang buat Fia makin terpingkal dan aku tersiksa menahan tawa. Diora berusaha keras memisahkan kipas angin itu dengan rambutnya. Aku berusaha membantu.
Susah.
Aku mulai keringat dingin. Kalo gak bisa lepas gimana ya? Tiba-tiba pikiran ku melayang ke masa aku SD. Waktu itu kejadian nya mirip seperti ini, hanya saja yang menempel bukan kipas, tapi permen karet. Ya, temanku yang jahil menempelkan permen karet ke rambutku. Aku sudah mencoba melepasnya, tapi tidak bisa, yang ada kepalaku jadi sakit karena rambutku ditarik-tarik. Akhirnya aku pulang dengan keadaan permen karet menempel di rambutku. Ibu yang melihatnya langsung kaget. Ibu juga berusaha melepaskan permen karetnya, tapi masih gagal juga. Akhirnya Ibu mengambil gunting dan… clek. Rambutku dipotong. Tapi setelah itu model rambutku jadi aneh, pendek sebelah. Besoknya Ibu membawa ku ke salon dan merapikan rambutku.
Oke, cukup flashback nya. Sekarang aku kembali ke kenyataan. Aku memegangi rambut Diora yang tersangkut, memutar-mutarnya berharap akan lepas. Tapi aku tahu, ini gak akan lepas kalo tidak digunting. Diora teriak-teriak gak jelas sehingga menarik perhatian teman-teman sekitar. Aku menyuruhnya diam, tapi dia gak mau. Akhirnya Nayla datang dengan membawa gunting… Waaaah…
Diora yang menyadari rambutnya akan digunting semakin mencak-mencak.
"Mau gak tuh rambutnya lepas?", tanya Nayla tak sabar.
"Ya mau, tapi gak dengan cara diguntiiiing… GAK MAU GAK MAU GAK MAU…..", rengek Diora.
"Gak apa loh, sedikit aja. Nanti kan juga akan tumbuh lagi."
"Enggaaaaak!!!"
Sejujurnya aku agak malas di sini, apa salahnya coba dipotong sedikit aja, andai dia tahu bagaimana posisi rambutnya terhadap kipas itu. Sulit dipisahkan. Diora semakin ribut dan mencak-mencak. Nayla yang memang tak sabar melihat sifat orang seperti itu langsung mendudukkan Diora dan….cklek..
Kipasnya lepas.
"Kyaaaaaaaaaa!!!", Diora berteriak, tak terima rambutnya digunting.
"Cuma dikit looh, lagian itu kipas udah gak bisa lepas dari rambutmu."
"Hiks….", Diora meratapi rambutnya yang tergunting. Hanya sedikit padahal.
Nayla melengos pergi dengan guntingnya. Dalam hati aku berterima kasih akan keberanian Diva, sekarang kipas sudah lepas. Tapi gak bisa muter lagi. Aku meminta maaf dengan tulus kepada Diora. Untung Diora memaafkan. Aku juga meminta maaf kepada Fia. Dan dia juga memaafkan sraya berterima kasih kembali padaku. Aku bingung untuk apa, katanya aku sudah buat dia tertawa lepas. Jadi kesalahanku tadi dijadikannya hiburan yang bisa menghilangkan beban pelajaran satu harian ini.

Ini kipas anginnya


Cerpen perdana yang aku publikasikan :)
ttd : Winni Septi Fanny Yasrin

Salahkah Harapanku?

Harapanku mungkin terlalu tinggi.
Tapi salahkah? Aku rasa itu harapan standar untuk semua kalangan Rohis.
Mungkin tidak untuk disini.

Salah kalau aku berharap semua dari kita, walaupun berbeda latar, kita punya satu tujuan: Allah!
Salah kalau aku berharap, semua dari kita berpakaian syar'i?
Salah kalau aku berharap, tidak ada pacaran di kalangan kita?
Salah kalau aku berharap, kita semua bersama-sama Gadhul Bashar?

Salah kalau aku berharap, dengan bergabungnya aku disini, aku bisa semakin memperbaiki akhlak ku, bisa istiqomah dengan keputusan ku, bisa menjaga hati ku dari segala penyakit?
Bahkan aku berharap bisa semakin memperbaiki hijab ku disini.
Salah kalau aku berharap, kita bisa terlihat berbeda dari yang lain, kita bisa menjadi contoh, dan kita bisa menghasilkan pembicaraan yang baik.
Entahlah, aku hanya tak ingin ada yang tersakiti disini.
Aku hanya mengingatkan, kita hidup di Indonesia. Bukan Amrik yang menjunjung Liberalisme.
Kita harus sadar bahwa konsekuensi dari apa yang kita buat, bisa juga berdampak pada orang sekitar kita. Kita berbuat salah, bukan hanya kita yang di hakimi, tapi orang sekitar kita juga bisa terkena imbasnya.
Semoga Allah selalu membuka pintu Maaf Nya untuk kita semua.
Dan semoga hati kita selalu dilimpahi HidayahNya..
Aamin Ya Rabbal 'Alamiin..

Untukmu, Ayah...

Ayah, perih rasanya menyadari bahwa kau takkan bisa membaca tulisan ini.
Ayah, aku sedih sekali..
Tadi di jalan menuju ke sekolah, aku melihat seorang anak perempuan berangkat ke sekolah dengan ayahnya. Aku ingat ayah… Aku rindu ayah.. Aku sadar tidak akan mungkin lagi aku merasakannya.. Merasakan duduk berdua dengan ayah dan saling berbagi cerita. Merasakan bagaimana ayah mengajariku Matematika. Merasakan bagaimana aku memperbaiki bahasa inggris ayah yang terbalik-balik. Merasakan gelinya ketika aku mencium pipi ayah yang berjenggot tajam. Merasakan sedihnya cerita ayah ketika ayah hidup di kampung dulu. Merasakan lucunya cerita-cerita ayah ketika ayah jadi mahasiswa dulu, ya ayah ku adalah orang yang humoris, walau bagi sebagian orang ayahku adalah orang yang tegas dan dianggap kurang berminat diajak bercanda. Tapi bagi kami, guyonan ayah di rumah bisa membuat kami tertawa menghilangkan beban aktivitas seharian.
Aku rindu Ayah..
Sangat-sangat rindu. Aku rindu suara ayah yang besar. Sangat terbalik dengan perawakan ayah yang tidak terlalu tinggi. Aku rindu melihat ayah semangat ketika berolahraga. Aku rindu bisa bermain golf lagi bersama ayah. Aku rindu kesabaran ayah mengajariku bagaimana memukul bola golf agar tidak melenceng lalu masuk ke parit. Aku rindu ayah. Aku rindu melihat ayah dengan lancar berbahasa Mandiling sedangkan aku hanya bisa angguk-angguk mendengarnya. Ayah belum sempat mengajariku bahasa kampung kita, Yah… Aku juga gak bisa lagi membelikan lasegar untuk Ayah. Gak akan ada lagi yang menyanyikan aku lagu "Urang gaek digoda setan, puku sambilan sambahyang subuah", Ayah selalu menyanyikan itu ketika aku malas bangun untuk melaksanakan Shalat Subuh, atau kalau tidak mempan Ayah membangunkanku dengan cara menggelitiki telapak kaki ku. Lalu dengan muka manyun aku terpaksa bangun. Ayah, jika aku berkesempatan mendengarkan Ayah menyanyikan lagu itu lagi, dan menarik aku turun dari tempat tidur, aku janji tidak akan manyun lagi. Aku akan tersenyum, Yah.. 
Andai ayah akan kembali untuk menyanyikan ku lagu "Bareh Solok" yang jadi favorit Ayah dengan suara Ayah yang khas..  Aku rindu semua cerita kita dulu, Yah..
Dimana aku bisa menghilangkan rasa rindu ini?


mateMATIka

Hayooooo Hayooo Hayoooo (sedikit heboh).
Hari ini, hari pertama ujian. Ujian dibuka oleh pelajaran MATEMATIKA. Awalnya sih aku senang. Yaaa, guru MM aku kelas 11 ini TOP deh, tapi lebih TOP lagi Papa doong :) Guru itu kan sangat berpengaruh terhadap ngudeng apa enggaknya kita sama pelajaran. Guru kami sekarang Buk Loide. Ibu itu bagus kalo nerangin, ngerti kami semua.
Kebiasaan yang sudah mendarah kulit kalo sebelum ujian itu dikasih kisi-kisi (bahkan kisi-kisinya bisa mengarah ke soal), jadi sehari sebelum ujian kami minta diadakan les, dan disitu kami minta kisi-kisi (gak pede sama hapalan sendiri). Ya kisi-kisinya kata ibuk itu dibaca aja soal-soal ulangan selama ini. Itu dia masalahnya, gak semua soal ulangan itu yang ku tau jalannya. Ya alternatif lain, hapal jawaban ajalah. Wkwkwk (cara tidak baik, jangan ditiru.)
Akhirnya setelah belajar sampai jam 10 malam dan bangun lagi jam 4 subuh untuk online #eh, bukan ding, untuk belajar.. Hehe.. Terus datang cepat buat bahas soal lagi sama Latifa di bawah pohon rindang depan Mushola, terus nanya sana-sini mana yang aku belum ngerti. Fiuh-_-'' Penuh perjuangan...
Jam 10 teng kami masuk. Aku di ruang 10. Duduk ku paling belakang sudut pula itu, belakang ku: dinding, kiri ku: dinding -_- sungguh menderita. Pengawasnya tadi gak terlalu streng. Masih bisa lah kami gerak-gerak. Tapi yang bikin satu kelas panic in a minute adalaaaah....HAPE DISITA! Semua HP di taruh di meja pengawas, mau jadi apa kami ujian Matematika tanpa kalkulator? Yah, sebenarnya juga gak boleh terlalu bergantung seperti itu. Tapi ujian kami kali ini tuh pembahasan nya susaaaah! sekali lagi: susaaaaaaah! Trigonometri, rataan data berkelompok, yang untuk mencari jawabannya itu butuh-sangat butuh kalkulator. Bayangin aja kalo ngaliin angka sampe ribuan dengan cara manual? Belum lagi pembagian bilangan berkoma.. Duh duh duh. Ini yang buat aku merasa gagal dalam ujian tadi. Gimana enggak, aku paling sering silap masalah beginian. Pembagian dan perkalian berkoma, sudut-sudut TIDAK istimewa. What the hell~!!! Alangkah cepat kami mengerjakan soal jika dibantu kalkulator. Ya kan manteman? IYAAAAAAAAAA..
Aku gak tau siapa yang buat soal itu, soalnya sangat melenceng dari apa yang kami pelajari (tepatnya kami hapal).
Aku pasrah lah sama nilai MM ku semester ini. Yang bikin aku agak tenang itu kata-kata buk Loide yang menegaskan bahwa nilai di rapot itu bukan mutlak nilai ujian, dan ibuk itu menilai dari kesaharian, kalau dia bagus, baik, bisa nilainya dibantu. Yeeeeeee d(^o^)b Aku juga lega, ujian MM udah lewat, walaupun hasilnya bisa dipastikan SURAM. Tapi ujian berikutnya InsyaAllah lebih berjuang! Oye!

NB: postingan ini seharusnya di tampilkan kemarin, tanggal 7 Desember. Namun karena ada kendala pada modem si penulis, jadi diundur.. Hwekekekeke :D

Anak Indigo

Y : Yang seram itu acara indigo lah.
L : Iya iya, seram, merinding aku nontonnya. Apalagi yang minggu semalam.
Y : Iya? Ish aku gak nonton pula itu minggu semalam. Apa kelebihan anak indigonya?
L : Main piano.
(hening sekelak)
ALL : hwakakakakak. Apa seramnya hah?
W : Anak indigo itu biasanya kemampuan nya seram-seram, bisa lihat hantu, bisa lihat masa depan, bisa ngobatin orang sakit. Ini? Main piano -_- lawak, lawak...

So many stories I want to tell...

Assalamu'alaikum :)
Haloooo, sudah lama ternyata aku gak update hahaha. Gak update bukan berarti gak ada bahan yang bisa dijadikan postingan, melainkan karena terlalu banyak cerita jadi aku malas buat postingan (yaa, MALAS).
Bahkan aku juga udah lama gak nulis di buku harianku yang baru hari ini ku resmikan namanya AKATSUKI. Wkwkwk. Tau kenapa aku kasih nama itu? Karena aku terkesan sama novel Hasanah yang judulnya akatsuki. Akatsuki itu bahasa Jepang yang artinya Fajar... :)
Oke kita mulai satu-satu cerita nya ya, eum, beberapa minggu yang lalu tepatnya tanggal 10 November, kami tampil nari di acara alumni smanpat. Disini pengalaman kami yang paling..paling..paling.....tak ingin kami ingat!!
Iya, disini itu hal yang paling mengerikan kalo diingat! Sudahlah....





Kanan-kiri : Aku, Masyita, Lupita, Yunita.
Yang bawa tepak namanya Nindy :)

Aku gendut kali disini iya -_- efek bajunya sih menurutku..... Haaaaah. Dan gerakan kami disini sangat-sangat TERBATAS. Karena ini perdana kami menari dengan hak tinggi. Paboulus! -__-
Nah, ini nih tersangka nya, wedges 5 sinting ini
buat aku hampir tepelekok (eh bahasa apa ini) berkali-kali.

Setelah acara nari itu, 2 hari kemudian kami nampil lagi di Palladium. Acara dinas. Yang hadir Pak Walikota, Kepala Dinas, dan....aku lupa hehe. Disini acaranya kereeen (secara tersirat bilang kalo kami juga keren ^_^v) hwekekekekekeke...
Kami bersama guru pendamping kami, Bu Tini dan Bu Rita

Eheumm. Siapa ini ya...

Ini pas gaya Gatot Kaca. Mueheheheheh

Cie...

Tadi berlima, sekarang tinggal empat...

Ini dia yang hilang tadi, dia lagi nyebarin tepak ternyata. Selalu dia yang kebagian bawa tepak. Enaknyaaa.



Segitu dulu mungkin untuk malam ini, lain kali jika ada kesempatan akan saya lanjutin lagi dengan judul ini...
^_^

Kami ANAK GAUL PETISAH

Judulnya keren kan? Lain dari yang lain, ANAK GAUL PETISAH :D Wkwkwkw, yang paling utama sih, "Anak Gaul Musholah" ;)
Biasanya sih orang bilang : anak gaul sun, anak gaul nelayan, de-el-el..
Tapi kami anak gaul petisaaah :D (ngomong apasih daritadi itu-itu aja yang dibilang -_-)

Gaje ni postingan.

Tugas Bahasa Indonesia

Happy Eid Mubarak :D
Pagi-pagi, udah selesai sholat, aku pun makan bersama keluarga. Awalnya aku mau ke sekolah, tapi gak jadi, gak dikasih. Yaudah aku istirahat aja, mengingat kondisi ku yang juga baru baik sakit..
Pas masuk kamar masih aman-aman aja ya kan, pas udah letakkan kepala di bantal, baruuuuu eng ing eng.....
Aku lupa kalo tugas resensi buku yang ditulis tangan minimal 5 halaman belum kesentuh sedikitpun!! Jangan kan kesentuh, untuk menentukan buku apa yang akan ku resensi pun belum... Haaaaaah -_____-
Batal deh tidur nya...

Aku selalu ngeluh kalo disuruh mengerjakan tugas Bahasa Indonesia akhir-akhir ini, entah karena aku malas atau apa (emang iya aku malas). Padahal, dulu pelajaran ini yang paling kutunggu-tunggu. Karena selalu berhubungan dengan hobiku, menulis. Tapi sekarang, pelajaran ini cuma bisa menghabiskan tinta pena, lembaran kertas, sampe tenaga. Gimana enggak, kemaren itu aku disuruh membuat karya ilmiah tentang Daur Ulang yang ditulis tangan... Bayangkaaaan! Awalnya aku udah semangat, waaah, buat karya tulis, pas denger kalo pembuatannya tidak dengan komputer, aku langsung lemas. Tulisanku kan gak bisa diandalkan, mana aku paling sering salah kalo nulis, jadilah hasil karya ilmiah ku itu penuh tipeks sama coretan-___- keadaan nya juga diperparah dengan tulisan ku yang "angat-angat taik ayam", awalnya rapi, cantik, kecil-kecil, pas udah diujung, asal-asalan, mereng sana mereng sini, gede-gede pula, berantakan lah intinya !

Haaaaah -_-
Emang ada hikmahnya juga sih nulis sampe jor-joran gitu, jari ku sekarang agak ramping-ramping. Gak buntet-buntet (eh bahasa apa ini?) kayak dulu. Terus sekarang aku makin terbiasa menulis cepat, dan bisa memperbanyak perbendaharaan kata juga sih :) Haahaahaa... :D
Yowes, aku mau lajutin resensi buku dulu..
Babaaaaaay...

"Syukron itu siapa?"

Di pintu musholah ada bacaan :
HARAP TUTUP PINTU KEMBALI :)

                                                      Syukron...

someone : "Syukron itu siapa?"
me : *GUBRAAAAK*

Mumet

Hah, penat, pusing, capek, mumet, bosen! Semua diaduk-aduk jadi satu hal yang bikin aku bete.
Tugas menumpuk. Tapi ya itu resiko, cuma salah satu-ntah syair, ntah puisi, yang aku baca dari buku Negeri 5 Menara yang buat aku sedikit bersemangat : Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang!
Tdi lagi, ada pelajaran bahasa indonesia, pelajaran yang biasanya aku suka, sekarang jadi pelajaran yang paling bikin aku dongkol! Gimana enggak, tugas-tugas bahasa indonesia itu beratnya ngalah-ngalahin soal olimpiade buatan Bapak Yohanes Surya (eyaaak), ini serius.. Gimana gak gondok, masak disuruh buat karya ilmiah, yang bagian latar belakangnya aja haru minimal 3 lembar dan tau apa yang lebih parah?? Semuanya tulis tangan! Bayangkan teman-teman, bayangkaaaaaaan! Udah gitu, aku pake buku big boss lagi, buku yang panjang itu loh, cemana gak mampus aku nulisnya. errrrh.
Bikin suntuk kan? Bangeeeet!!

Musolah Kami :) (Al-Jihadutalamids)

Musholah ini musholah kesayangan kami, musholah kebanggaan kami. Setiap kegiatan keagamaan biasanya kami pusatkan di musholah ini. Jadi ya musholah nya gak boleh kotor dong :)
Kami rutin membersihkan nya, hehe, karena aku hobi men-dokumentasi-kan momen-momen unyuuu :)) jadi aku jeprat jepret deh waktu kita bersihin mushola tempo waktu lalu.









Lomba Puisi

Huh hah huh hah. Aku demam panggung!!!
Udah lama aku nggak ikut lomba puisi, ini pertama kalinya lomba baca puisi setelah aku SMA. Dulu pernah ikut waktu SMP, mayan laaah hehe ;) Tapi tadi, uwaaaw, makin SMA, saingan makin berat pastinya dong, aku jadi pesimis. Ntah dapat juara ntah enggak.. :(
Tapi aku udah memberikan yang terbaik tadi, sampe teriak-teriak, dan untung aja suaranya gak ada yang ngorok hehe. Oya, aku juga ikut lomba cipta puisi, ini perdana! Sebelumnya aku gak pernah ngikutin karya-karya ku ke lomba.. Hem....

AYAH

Padamu kutitipkan rinduku yang menggebu
Bagimu kuselipkan do'a dalam setiap sujudku
Untukmu ku berjanji 'kan menjadi yang sholehah
Agar engkau mendapat amalan jariyah
Dari setiap do'a-do'a anak sholehah

Untukmu yang selalu kunanti dalam mimpi
Hendak apa yang terjadi
Jika hati penuh rindu
Namun raga tak mampu temui
Sosok jiwa yang selalu di nanti
Adakah mimpi bisa basahi seluruh hati
Yang rindu akan kasih sayang hakiki

Harapku akan kedatangan mu di mimpi
Bagai harapan langit mendung
Yang rindu ditemani bintang-bintang
Hanya tuk sekedar hiasi malam temaram

Ayah
Ikhlasku atas kepergianmu
Sebab ku percaya kau cukup bawa bekal
Kenanganmu 'kan hinggap abadi
Menjadi oase dalam gurun hati
Petuahmu menjadi warisan tak tergantikan
Kan ku ingat dan coba ku jalankan

Ayah
Walau tak terlihat
Tapi aku sangat kehilangan
Do'amu adalah sebahagian semangatku
Dan ku merasa belum lah cukup semua baktiku

Ku sembunyikan kesenduan ini
Agar kau pergi dengan tenang
Dan aku bangga, menjadi anakmu
Ayah...

KONTRAS

Oleh : Winni Septi Fanny Yasrin

Awan-awan berarak dan bergumpal putih
Sungguh indah
Kontras dengan sekelilingku
Kolong tol yang dipagari besi berkarat berlapis debu

Aku ingat dongeng semasa kecil dulu
Tentang peri yang katanya beristana di awan itu
Peri berkulit putih dengan gaun cerah
Kontras dengan wanita-wanita di sekitarku
Berkulit kusam dan berbusana kumuh

Aku lihat gedung-gedung itu
Menjulang tinggi mencakar langit
Sangat kontras dengan sekitarku
Perumahan gubuk reyot
Yang menunggu angin
Lalu habislah

Aku dengar kata-kata mereka
Janji mereka tentang kesejahteraan
Sangat kontras dengan kenyataan
Butakah mereka?
Tulikah mereka?
Setelah poster wajah mereka hilang peredaraan.

Di negri ini,
Orang miskin menjadi lebih miskin
Orang kaya menjadi lebih kaya
Koruptor dipenjara di istana
Maling ayam habiskan hidup di kesengsaraan

Great day with Mbak Anggi und Bang Ari :D

Hari ini lumayan menyenangkan, dengan ditemani Mbak Anggi dan Bang Ari mengelilingi Palladium hahaha.
Aku bosan akhir-akhir ini, ntah apa yang buat aku jadi agak kehilangan semangat kadang-kadang, jadilah aku buat rencana untuk mengajak Mbak Anggi dan Bang Ari keliling Palladium.
Oke. Terlalu formal kata-kata diatas.. Sekitar jam-jam 1 kami janjian di Palladium, aku nyampe duluan, aku udah laper banget nih disini, nungguin si Abang sama Mbak'e yang tak kunjung datang, akhirnya aku ke Gramed, baru nyampe Gramed, bang Ari sms dan bilang kalo masih di jalan, dia nyuruh aku buat cek jadwal Bioskop untuk film.... FINAL DESTINATION 5! Bang ari mau ngajak kami-aku dan mbak'e- buat nonton itu, tanpa di komando aku langsung nolak. OGAH! Aku paling gak suka sama film begituan, gak masuk akal, bagus aku disuruh nonton Spongebob.
Oke acara nonton batal, karena kami udah kesorean, jadinya cuma duduk-makan-ngobrol wae di City Ice Cream...Saaammmmmmpe jam 3, kami pun go home. Bang Ari udah suntuk kali tuh mukanya, mana gajadi nonton, ditambah lagi dia emang lagi ngantuk. Kami putuskan untuk pulang secepatnya, sebenarnya aku mau cari kaset sih, tapi lain kali ajalah, gak enak sama Bang Ari.
Oiya, tadi aku juga dapat kado loh dari Mbak Anggi... :D senanaaaaang :D makasi ya Mbak'e. Dinda suka :)))
Sebelum pulang, kami sempetin dulu ber-narsis-ria di depan gedung Bank Indonesia hweheheh. Bang Ari-yang mukanya masih kayak jeruk purut, kami minta tolong buat jepretin..
Ini dia hasil jepretan nyaaaaa. ;)

Aku dan Mbak Anggi~

Tumpeng Yang Pending

Hari Selasa, 27 September 2011.
Anak-anak BTP rencananya mau buat hari teduh, tapi malah bukan hari teduh jadinya..
Hehe.
Begini kronologinya, kami semua disuruh ngumpul di IPA 9, itu sekitar jam-jam 1 lah, pulang sekolah, pas udah ngumpul semua, dimulai lah hari teduh nya, eh gak berapa lama, kok ada yang gak beres nih, si Hasanah marah-marah, terus keluar, terus masuk lagi buat ngambil tas dan ngasut si Fany buat ikutan ngambek, wkwk, aku sih sebenarnya udah tau apa maksud mereka, tapi aku pura-pura gak tau.
Pas mereka siap marah-marah, tiba-tibaaaaa, ENG ING ENGGGGG.....
Apa yang aku tebak ternyata benar, SURPRISEEE!!! Sebuah nampan yang berisi nasi tumpeng dkk (read : dan kawan-kawan, example : ayam, ikan asin, urap, kacang) pun datang dengan dibawa oleh Dicky.
"Happy Birthday!!!!"
Ini pesta kejutan buat kami yang ulangtahun; Fahreza, Harja, Aku, Nindy, Masyita, Lupita, hehehe, rame yah? Yaiyalah, ini digabung, mulai yang ulangtahun tanggal 31 Agustus - 26 September...
Ini dokumentasi nya....
Ini dia tumpengnya hihihi, di latar belakangi oleh Fanny dan Hasanah :D


 Tak ada akar rotan pun jadi, tak ada kue tart, tumpeng sudah melebihi :D


 Zzzzz. Si Syafrizal ngapain tu ya...



Nah ini nih, inii, iniii -____- Ikhwan-ikhwan yang  udah kelaparan.


Pokoknya aku senang sangat sama surprise iniii!!! 
Makasi teman-teman BTP...
Jazakumullah khairan katsiraan :))

Ini baru namanya SEKOLAH :D

He ho he hoooo :D
Ada kabar baik hari ini, hihihi. Tadi pak Abed masuk kelas sambil bawa-bawa kertas, terus dia bilang gini "Mulai besok ada pergantian roster." Aku gak tertarik sama kalimat ini, malah aku sebel, SMA ku ini galau nya gak siap-siap ya, dari pertama masuk,udah ada kira-kira 4 kali ganti roster, BAYANGKAN! heh -_-
Tau gak berita heboh apa yang bikin aku seneng? Anak kelas 1 nya masuk siang mulai besok (hari selasa) dan itu berarti kami (yang masuk pagi) pulang cepaaaaaat ! Yeeeeee. Biasanya kami pulang jam 2 kurang lima belas, sekarang jam 1 kurang lima udah pulang.. Yeeeeeee. Itu dari hari Senin - Kamis, hari Jum'at gak cepat-cepat kali, hari Sabtu, jam 10 pulangnyaaa ! Hahahaha (kok aku heboh sendiri ya? -___-) Oke sekarang biasa aja. Jadwal ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, selama sekolah ku di renovasi.
Ini baru namanya sekolaaah | Loh? Jadi yang selama ini? Bukan sekolah? | Wkwk auk ah gelap.
-_____-
#postingangaje
#postingansetres
#postingangakpenting

Andai Ipat masih disini

Today I don't feel like doing anything, I just wanna lay in my bed...

The Lazy Song nya Bruno Mars betul-betul mendukung suasana hati ku hari ini, aku lagi malas se malas malasnya! Jam 10.00 semua pekerjaan rumah ku udah selesai, beresin kamar udah, beresin tempat tidur udah, beresin buku udah, beresin lemari baju apalagi, nyapu rumah kelar, bantu mama masak udah, nyuci piring juga gak banyak dan udah siap...
Aku atur rencana buat ka Gramedia, pertama yang aku ajak si Caca, tapi dia alergi tiap diajak ke Gramed -_- Dia mau nya ke Medan Fair, oke lah, yang penting jalan. Habis sholat dzuhur, udah siap-siap, ehhh tiba-tiba, "Adzraa, Adzraa," ada yang manggil-manggil diluar, waduh firasatku gak enak nih, tuh kaaaan, kawan si Caca dataaaaaang, ah batal jalan-jalan nyaaaa !!! Grrrr.
Aku masuk kamar dan liat mama pake baju cantik, "Momana mak? Ikut lah..."
Aku udah berpikir mama mau ke Mall, ternyataaa " Undangan tempat kawan mama, ayok lah, kakak kan udah rapi tuh..."
Yelaaaah -_- Gubwraaak dweeeh, ngapain ikut kondangan, malezzzzzzzz.
Terakhir aku ke Supermarket terdekat, beli snack, minuman, coklat, kacang, dan stand by di depan laptop, ya lumayan lah daripada aku tidur mulu, yakan...

Hiks, andai Ipat masih disini, pasti aku bisa ajak dia ke Gramed, dia paling semangat kalo diajak ke Gramed, tapi sekaraaang, dia udah di Bogor, :'( Aku kangen Ipaaaat. Aku belum bisa nemuin akhwatifillah yang bisa dijadiin sahabat kayak dia, yang sabar dengerin semuuuua celotehan ku, yang bisa ngasih aku solusi... Yang bisa ngedukung aku kalo emang aku benar, dan negur aku kalo emang aku salah jalan.... Belum ada yang bisa gantiin kau pat... Uhibbukifillah...



S E J A R A H

Sebenarnya aku gak benci sama pelajaran ini, dulu waktu SMP, aku malah paling suka sama pelajaran Sejarah. Gurunya Pak AY. Belajar sama Bapak itu gak boseen, gak monoton baca bukuuuuuuu terus, pernah sekali kami buat drama, tema nya detik-detik proklamasi, hihi aku masih ingat kali waktu peristiwa Rengas Dengklok, perumusan teks proklamasi, penaikan bendera, mengesankan!
Bahkan nilai sejarah ku selalu di atas 80.
Tapi pas kelas 1 SMA, errrrrh, aku jadi illfeel sama pelajaran ini, gurunya jarang masuk, kalo masuk pun selalu di les terakhir, bikin ngantuk, pas lagi laper. Materi waktu kelas 1 itu tentang manusia purba, jadi kalo gurunya gak bagus nerangin nya, yaaaa, muridnya jadi tidur masal. Aku lagi, jangan ditanya lah aku nyimak pelajaran sejarah apa enggak, ya jelas enggak! Ngerjain LKS aja aku ogah-ogahan, disitu mau ujian disitu baru sibuk buka buku. Pelajaran yang paling sering buat aku nguap emang-_-
Yang anehnya, di rapot nilai sejarah aku tinggi! 80, ya cukup tinggi lah itu untuk ujian SKSW (Sistem Kebut Semalam Wuuuuuuz).
Aku urungkan niat buat masuk IPS, aku suka Ekonomi, Sosiologi, apalagi Geografi, tapi aku menghindari Sejaraaaaaah, terserah mau bilang aku bukan bangsa yang baik, aku ngantuuuuk -_-''''
Eh eh eh, tak kusangka di jurusan IPA aku ketemu lagi pelajaran SE-JA-RAH.
Tapiiiiiiiiiiiiiiii, guru di kelas 2 ini bagus, bikin aku terkesan pada pelajaran pertamaaa (bukan pandangan pertama ya). Pokoknya sekarang aku udah gak ngantuk lagi sama pelajaran sejarah. Yeeeee!
Dan gak ada alasan buat bilang aku bukan bangsa yang baik, aku suka pelajaran Sejarah, hanya saja pas kelas satu kemaren itu, mood aku lagi lari ntah kemana....

dari A sampai Z

Semua jadi satu. Dari yang lucu sampe yang garing, dari yang imut sampe yang aneh, dari yang hobi becanda sampe yang hobi marah-marah, dari yang suka senyum sama yang lewat, sampe yang suka senyum-senyum gak jelas. Pokoknya kami semua berbaur. Entah apa yang membuat kami jadi dekat, salah satunya mungkin organisasi ini.

Ada Lupita yang hobinya bikin lawak, omongan nya ngaco, bikin suasana tegang jadi rileks. Hihi.
Ada Latifa yang aku juluki Queen of Galau-ing, tiada hari tanpa galau.
Ada Febri, si atlit handalan, ngewakilin Sumatra Utara di POPNAS.
Ada Yunita, jiwa nya mirip-mirip si Lupita ini, hobinya ngelilingin Petisah, heran deh, ada ya anak sekolah hobi ke petisah.
Ada Fadhilah, si rajin, tapi kadang ngomong terlalu cepat, Ukhti yang hendak Istiqomah. Aamiin:)
Ada Hasanah, kawan kami yang jago main trik sulap, yang katanya bisa baca pikiran kami hehe.
Ada Dara dan Rara, si kembar tapi tak mirip, kemana-mana biasanya bedua.
Ada Sarah, si ibuk yang menurutku sangat sabar, dia ketua konsumsi waktu acara pesantren kilat, bisa dibayangin kan gimana sibuk dan capek nya, mana pas puasa pulak. two thumbs up for you Sar!
Ada Chairiza, sekelas sama ku, kadang kalo lagi iseng aku panggil dia Khairi wkwk. Dia pasti langsung manyun.
Ada Fanny, nah ini orang nya pemalu, tapi aslinya baek, asik, dia punya hati yang sensitif, di sisi lain kelembutan seorang akhwat itu ada sama dia. Dia juga seorang komikus, keahlian nya dalam menggambar gak usah ditanya deh.. Jago.
Ada Angie, si jago akting, anak teater, akting jadi maling, jadi pemulung, jadi ibu-ibu, semua OKE!
Ada Tasya, anak basket, gaya nya, yaaa gitu deh, hehe, tapi anaknya easy going, asyik diajak ngobrol.
Ada  Masyita, akhir-akhir ini dia jadi ngekor Lupita, jarang ngomong, tapi sekali ngomong bikin lawak. Anak sanggar tari, dan udah go internasional..*prok prok prok*
Ada Nindy, orang nya asyik, kalo ngomong tangan nya selalu ikut gerak, kayak orang kampanye gitu hihihi.

Itu dia pentolan *eyaaak* BTP yang akhwat, kalo yang ikhwan, ntar deh kapan-kapan aku post kalo sempat.
Semua nya lengkap, saling melengkapi, dari A sampai Z.

KISAH ABADI


Disini ada cerita
Yang kita ukir bersama
Senang sedih rasakan semua
Sebab kita saudara

Namun kadang ada khilaf, ada luka
Yang bisa buat lubang di hati kita
Tapi juga ada maaf, ada sabar
Yang menjadi pembersih hati kita

Dalam diam kita saling mengerti
Dalam kisah kita saling berbagi
Dalam tawa kita saling bahagia
Dalam senyum kita saling mengingatkan

Karena kita adalah manusia tak sempurna
Karena kita sedang sama-sama belajar
Karena kita terikat ukhuwah islamiyah
 Maka kita ada disini
Untuk selalu berbagi
Untuk selalu mengingatkan
Untuk selalu mendo’akan
Semoga kisah kita abadi


W A W A N C A R A

Tadi pas pelajaran bahasa Indonesia, kami disuruh wawancara. Sama guru-guru SMAN4 Medan. Tema wawancara nya ditentuin sama Bu Nuri (guru bahasa Indonesia). Selain tema, pertanyaan pertama juga ditentuin, semua kelompok pertanyaan nya sama. "Bagaimana cara untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri?"
Aku di kelompok 8 dari 9 kelompok, lumayan lah, biasanya aku syelaaalu kelompok terakhir. Anggotanya 4 orang, aku, Vicki, Winda sama Aulia. Kami kebetulan mewawancarai Ibu Sri Harwani alias Bu Wani.
Banyaaaaak kali informasi yang kami dapat tadi, hem, agak bisa nenangin hati aku dikit sih...
Semua orang pasti ingin yang terbaik, ingin sekolah di sekolah pilihan, ingin masuk PTN termuka di negri ini. Cara masuk PTN itu banyak, ada yang namanya jalur undangan, UMB, SIMAK UI, SNMPTN (aku biasa bilangnya senampaten.) Kalo jalur undangan itu, jalur non-ujian tertulis, cuma dilihat dari nilai rapot. Aku berharaaaaap kali bisa dapatin 1 bangku di PTN melalui jalur ini, sekolahku Akreditasi A, jadi untuk undangan, bisa sekitar 20 orang dari tiap kelas (ranking 1-20) atau 50 %.
Tapi ada sedikit ganjalan untuk jalanku menuju jalur ini, yaitu nilai rapot semester 1 aku. Hem, aku pengen nangis kalo ingat ini, ini tuh menurutku sangat-sangat gak adil!!! Tapi yasudahlah, aku gak sendirian, mungkin itu bisa jadi sedikit obat, ada Aryo, Vania, mereka juga pasti punya cita-cita yang tinggi. Toh tadi pas wawancara Bu Wani bilang kalo kami masih bisa ikut jalur undangan kok :)
Dan aku gak akan ngebiarin hal kecil yang tak adil itu jadi penghalang.
Aku masih bisa berjuang melalui jalur SNMPTN.
Aku malah ingin buat ikut test ke luar negri setelah lulus nanti.
Aku boleh bermimpi kan?
Karena aku percaya, setinggi apapun mimpiku, sungguh Allah Maha Mendengar...
Tapi bukan berarti aku hanya bermimpi, tanpa ada kata "bangun".
Aku harus bangun, berjuang, berusaha, berdo'a, lalu tawakkal.
Agar aku bisa merasakan mimpi itu menaungi aku di dunia nyata :)
Aamin Allahuma Aamin...

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?