Kata yang Muncul dari Tanpa Kata

Akhir-akhir ini lagi tertarik sama instrumennya Yiruma. Setiap lagi jalan ke kelas, atau lagi nunggu, atau lagi makan, hampir selalu dengarin lagu-lagu Yiruma.
Awalnya, aku cuma tau satu instrumen dari Yiruma yang hits sekali itu: Kiss the Rain. Aku lagi nyoba buat mainin instrumen itu, lagi belajar tepatnya. Tangan kanan udah bisa, tangan kiri bisa. Pas nyoba mainin kedua tangan sekaligus, hancur.

Aku sebenarnya bukan penggemar instrumen. Aku tidak bisa menikmati "hanya musik" tanpa ada kata-kata seperti itu. Tidak ada kata-kata, apa yang mau dipikirkan? Kalau tidak ada yang dipikirkan, apa yang mau diresapi? Aku mungkin belum tahu caranya menikmati musik bisu seperti itu.
Sampai pada akhirnya aku mendengarkan instrumen Yiruma. Aku sedikit bisa mengerti dan menikmati musik ini.

Aku jadi penasaran, bagaimana Yiruma memberi nama instrumen-instrumennya. Seperti:
May Be, Time Forgets, If I Could See You Again, dan lain sebagainya.
Bagaimana dia menyematkan kata-kata "If I Could See You Again" pada lagu yang tidak memiliki satu katapun?

Entahlah, aku lagi mencoba untuk merangkai kata-kata dari pikiranku sendiri ketika mendengarkan instrumen-instrumen Yiruma ini. Mungkin, begini cara teman-temanku yang pencinta instrumen menikmatinya. Tenggelam dalam pikiran mereka, tidak membiarkan "lirik lagu" membatasi angan.

Dan ini instrumen favorit ku saat ini. Enjoy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?