Ngalay Ilmiah

Yow!
'Sup folks~
Kami jalan-jalan ke Nashville kemarin. Kami ini adalah aku, Honggyoung, Abdul (teman sekelas kami), dan Fatimah (anaknya Abdul). Ini rencana sebenanrnya gak mendadak, kami udah ngerencanainnya dari 2 minggu yang lalu, tapi cuma sejenis "Nashville, yok." "Yok.." "Tanggal segini ya." "Oke".
Kami gak ada ngomongin mau ngapain, mau kemana. Bahkan sampe hari H, pas udah mau berangkat, baru mutusin mau ngunjungin apa.
Awalnya Abdul bilang dia gak bawa anaknya. Soalnya istrinya gak bisa ikut. Dia takut kerempongan sendiri. Tapi akhirnya, dia bawa juga Fatimah, mungkin karena Honggyoung pengen banget jumpa dan nge-gendong. Fatimah ini umur 3 tahun (kalo gak salah), lincah banget, dan ramah sama orang yang baru dia jumpa.
Mempertimbangkan Fatimah, Honggyoung nyaranin kami untuk ke Museum Sains di Nashville. Abdul langsung pasang GPS, kami meluncur~
Sampai di depan gerbang masuknya, kami baru mikir "Eh ini masuknya bayar? Berapa ya?"
We were supposed to pay $14, tapi dengan student ID, kami dapat diskon $1. Lumayan lah ya. Awalnya, aku mikir, "Yaaah, sayang kali, mahal kali."
Tapi, setelah 2 menit masuk ke museum nya, aku langsung lupa sama 13 dollar ku yang tadi. Aku langsung lari kesana kemari, nyobain semua hal-hal berbau ilmiah.
Kami siap untuk ngobrak-ngabrik museum ini!
 Di bagian depan, ada mobil ini, gak tau namanya apa, lupa nengok. Pokoknya ini, itulah, keren.


Terus ini kaca yang bikin badan jadi lebih tinggi dan lebih pendek gitu. Nge-gepengin sama nge-bengkakin sih lebih tepatnya. SUPER FUN.

Berat ku di planet lain tak seberat beratku di bumi :'(

LET ME BE THE RULER~


BELOVED COOKEVILLE

Hem...

Maen pesawat-pesawatan. Mau ngebiarin Fatimah main sendiri, tapi pesawatnya asik nyungsep aja.

Gak mau digendooooong~

Professional Hugger



Aku kurang apa? | Kurang tinggi

Kami menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam di museum ini. Kalo gak karena lapar, aku mau stay beberapa jam lagi. Tapi, kami lelah dan lapar. Fatimah masih nampak segar bugar dan masih punya energi untuk jadi gasing di museum ini (baca: lari kesana kemari). Ini anak bayi pasti bakalan tepar di mobil -__-
Akhirnya kami memutuskan untuk menyudahi ngalay ilmiah kami. Aku senaaaaaaaaaaaaaang kali walaupun beberapa kali kena electric shock, pas habis main perosotan plastilk, aku nyentuh Honggyoung yang pake baju dari wol. Jeder!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?