Facebook dan instagram udah penuh sama foto-foto hantu. Aku bukan gak mau jadi hantu. Mau aja, sayangnya lagi bokek. Dan jadi hantu itu gak sedikit modalnya. Aku coba cari-cari di google kostum low budget, dan jumpa ide ini di 9GAG. I love you 9GAG! Untuk kostum ini, cuma perlu uang 3 dollar, niat, dan napas. Yes, we were transforming ourself into GRAPES!
Kami belanja ke Walmart, dan ngembus balon ini di ruang belajar. Aku ngembus kurang lebih 25 balon. Alhamdulillah masih sehat sampe nulis postingan ini. Honggyoung lebih tangguh, dia ngembus 30 balon. Tapi katanya sekarang mulutnya sakit-sakit.
Kami bakalan pergi ke beberapa festival halloween di pusat kota sama orang tua asuh ku. Halloween disini lumayan menghibur. Karena kebetulan halloween jatuh pada hari Senin, bukan hari libur, aku beberapa kali lihat Banana Man, Witch, Bayi Kolot, dan makhluk-makhluk pemberani lain yang pake kostum ke kelas hari ini. Bukan kelasku sih. Kelasku boring. Gak ada yang pake kostum. Mereka sibuk ngoding buat tugas akhir kali ya. HAHA. (Tugasmu apakabar, Win?)
Host Mom aku ngejemput kami jam 5. Keluar dari ruang belajar menuju parkiran, kami belum nempelin balon-balon itu di badan kami. Soalnya bakalan duduk di mobil. Jadi balon-balonnya kami masukin bagasi dulu. Nanti pas udah di TKP, baru dipasang.
Tujuan pertama kami adalah Trick or Trunk! Lokasinya di parkiran dekat Dollar Store di Jefferson Avenue. Jadi disini, ada banyak mobil-mobil dari keluarga-keluarga dermawan yang mau bagi-bagi cokelat atau permen. Host Mom aku udah nyediain 3 asoy gede buat kami. Kami cuma perlu datengin satu-satu, sambil bilang Trick or Treat! atau BOO! atau Happy Halloween! Atau diem aja, mereka juga bakalan ngasih.
Surprisingly, kostum kami banyak dapat pujian. Bahkan ada yang bilang: You guys win so far. Anak-anak juga banyak yang neriakin : HEY ARE YOU GRAPES?
Iya dek, kakak anggur.
Bahkan ada spiderman yang bawa pedang (gak tau ini maksudnya apa), ngejar-ngejar buat letusin balon-balon kami pake pedangnya. Rusuh.
My Host Mom! Diane Glasgow |
But anyway, kami pergi ke 3 tempat kayak gitu. Semuanya asik. Semuanya ngasih kami cokelat, bahkan ada fotografer yang ngambil foto kami. 3 dollar membawa berkah mah ini. Gak jarang juga ada yang ngasih cokelat lebih karena kostum kami. We made it lah pokoknya. Kami juga singgah ke rumah-rumah warga (HAHA). Suasananya mirip idul firtri. Banyak keluarga yang bawa anak-anak mereka jalan ke rumah-rumah. Kita bisa ngetuk rumah siapa aja, selama rumah itu hidup lampunya, Hidup lampu menandakan mereca welcome. Kalo gak hidup, mungkin mereka lagi keluar, atau mereka kurang happy (kata host mom). Pas udah selesai, kami pergi ke rumah host fam aku. Aku benar-benar suka rumah mereka. Banyak jendela gede! Mereka juga punya satu kucing yang kurang ramah. Aku yang gak gitu suka kucing, coba-coba buat dekat sama grumpy cat itu, walhasil rok aku di cakar. Untung cuma rok.
Aku senang dan bersyukur bisa dapat kesempatan ngeliat social movement kayak gini. Ngeliat banyak anak-anak, keluarga, keramahan, cokelat, permen, senyum.
Memang benar, bahwa rumah mungkin bukanlah suatu tempat, melainkan sebuah perasaan.
Cookeville, Tennessee.
31 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar