TENTANG BEASISWA GLOBAL UGRAD

Let's talk about, MONEY!
Karena, aku akhir-akhir ini sering dapat pertanyaan "Itu beasiswanya nge-cover apa aja ya?" dari aplikan yang daftar beasiswa ini, atau dari orang-orang yang nanya "itu dibayarin jugaaa?", mengira bahwa aku jalan-jalan hedon di Amerika pake uang Mamak ku. No, of course :)
Jadi untuk itu, mari kita bahas ini!
Kalo dilihat dari judulnya, aku kayaknya mau bahas beasiswa ini secara umum. Ya gak?
Enggak. Aku udah banyak ngoceh panjang lebar di My UGRAD Journey, sampe ber seri-seri lagi, Kalah sinetron. 

Disini, aku mau bahas tentang beasiswa ini secara benefit. 
Beasiswa ini disponsori oleh Pemerintah Amerika, US Department of States. Gak usah dihitung berapa dana yang mereka keluarin untuk program ini tiap tahun. Pusing lah. 

1. PENDAFTARAN
Pendaftaran beasiswa ini online, jadi gak perlu ngirim berkas via pos. Bebas biaya pendaftaran. Paling bakal ngeluarin biaya untuk TOEFL, bagi yang belum pernah tes, atau sertifikatnya udah expired (TOEFL nya harus dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun). Dan itu biayanya juga beragam, tergantung tes dimana. TOEFL-like atau prediction juga diterima kok, dan itu lumayan terjangkau. Kalau yang di daerah Padang, sekali tes di pusat bahasa UNAND itu bayar 35.000. Kalau ITI, 100.000. Bedanya, di ITI hasilnya langsung keluar setelah satu hari, kalau di pusat bahasa paling cepat 3 hari. Dan biasanya di pusat bahasa itu ngantri, rebutan tempat sama yang mau wisuda (TOEFL jadi salah satu syarat wisuda di UNAND).

2. Wawancara
Kalau kamu dapet e-mail untuk kepanggil wawancara, berarti kamu udah selangkah lebih jauh dari proses pendaftaran (YAEYALAH). Wawancaranya bakalan diadain di Jakarta. Tenang aja, tiket pesawat dibayarin. Bahkan juga dikasih uang untuk penginapan. Waktu jaman aku, yang dipanggil wawancara 18 orang. Wawancaranya dibagi 2. Hari pertama untuk Non-English Major, hari kedua untuk English Major. Kami gak jumpa satu sama lain (English dan Non-English). Menurut terka-terkaanku, wawancara ini dibagi dua supaya gak menyebabkan nervous berlebihan bagi anak-anak Non-English Major. Ini cuma terkaan penulis semata. 
Biasalah kan kalo kepo, nanya-nanya "Eh eh, kemaren TOEFL nya berapa?". 
Anak-anak Non-English Major mah TOEFL nya merata, 500 lebih dikit. Tapi, jangan coba-coba tanya TOEFL anak English Major. Mereka bakalan bilang "Aduh, jangan tanya itulah, TOEFL ku rendah." untuk kemudian diikuti angka 600. 
600 TJOY
E-NAM RA-TUS.

Anyway! Gak perlu terlalu cemas untuk masalah biaya disini. Paling kita harus nyiapin untuk transportasi dari-ke bandara aja. Tapi, nanti AMINEF bakal kasih allowance buat ini. Allowance nya lumayan cukup untuk ongkos-ongkos taxi, dan penginapan (pandai-pandai aja cari yang murah.), tapi kalo ada kawan dan saudara yang bisa ditebengin, lebih mantap. Gak perlu bayar kan.  

3. TOEFL iBT
Setelah wawancara, AMINEF bakalan nyeleksi beberapa kandidat untuk dicalonkan ke komite yang di Washington DC untuk di seleksi lagi dan diberi keputusan final. In the mean time, partisipan yang kepilih bakalan ngikutin TOEFL iBT. Kalo ku cek harga tes ini, sekitar $200. W o w kan. Dibayarin kok tapi. Tiket pesawat juga, diinepin di hotel juga, soalnya tesnya di Jakarta. TOEFL iBT ini wajib karena bakalan jadi salah satu dokumen pendukung untuk daftar di kampus-kampus Amerika.

4. MEDICAL CHECK UP
Kalau hasil keputusan dari Washington DC udah keluar, dan mereka bilang kamu bakalan berangkat, here we go! Ke tahap yang lumayan menguras tenaga, pikiran, dan pitih alias hepeng. Karena ini masih bagian dari aplikasi, jadi harus ditanggung sama peserta. Lagi-lagi, biaya untuk MCU (Medical Check Up) ini bervariasi, tergantung gantungnya dimana, eh check up nya dimana maksudku. Kisarannya sih antara 700 ribuan sampe 2 jt an. Ini gak dicover atau diganti sama mereka. Ini pake uang sendiri.

5. VISA
Nah kalau buat Visa, ditanggung juga. Wawancara untuk visa biasanya di Jakarta. Sekalian Pre-Departure Orientation (PDO). Tiket pesawat dan penginapan ditanggung lagiiii~ Hotel pas PDO ini hotel favorit ku, karena lokasinya di jalan Sudirman, banyak gedung tinggi. Cantik buat foto. 

6. Tiket Pesawat
Kalo diatas tadi beberapa kali bilang tiket pesawat ditanggung, itu untuk tiket pesawat domestik. Untuk tiket pesawat internasional, ditanggung juga dong. Tiket pesawat pulang-pergi Indonesia-USA. Aku berhasil melongo pas tahu harga tiketnya kemarin. Kalo mau tau, coba aja search. Untuk maskapai, aku pakai Delta Airlines, dan Asiana Airlines. Teman-temanku yang lain ada yang pake Garuda Indonesia, United Airlines, dan Korean Airlines. 

7. Uang Kuliah 
Urusan kampus dan kawan-kawannya, itu diatur sama World Learning. Mereka yang ngedaftarin, dan ngurus semuanya. Kami tinggal nerima email-email pemberitahuan dari kampus, kayak brochure, campus information, orientation week, dan sebagainya. This might be a lot of works for World Learning. OH, I LOVE YOU WORLD LEARNING TEAM :* 

8. UANG BUKU 
Buku disini itu mahal-mahal. Cius. Dan rata-rata, hampir semua kelas ngewajibin mahasiswanya untuk punya buku. Kalo mau punya buku, kita bisa beli atau nge-rental. Kalo mau murah, beli atau rental online aja. Kalo mau gampang, di bookstore kampus nyediain jasa rental buku dan bisa dibeli juga, kalo mau. Tapi, tenang, mau semahal apapun bukunya, bakalan di cover sama mereka. Mereka ngasih $250 untuk uang buku. Kalau kurang, tinggal bilang sama mereka, mereka bakal nambah. Kalau buku kita gak sampe $250, kita gak perlu ngembaliin uangnya. Masuk kantong, Tjoy. Hahahaha!

9. BIAYA HIDUP
Ini bagian favoritku. Makanya kutarok di akhir. "Saving the best for the last" kan kata orang-orang. Beasiswa ini adalah beasiswa terbaik yang pernah aku tahu. Mereka ngebayarin tempat tinggal, tempat tinggal yang mereka kasih biasanya berada di lingkungan kampus, kayak asrama atau student apartment. Pokoknya yang bisa ngebuat kita lebih gampang ngegaul dan berbaur sama orang-orang sekitar kampus, dan ngerasain atmosfer kampus. Selain tempat tinggal, mereka juga ngasih meal plan. Meal plan ini kalo di bahasa in, kupon makan. Gak tanggung-tanggung, mereka ngasih meal plan yang TERBAIK, yang paling mahal. Dijamin lah gak akan kelaparan. For instance, aku dapat 19 meals dalam seminggu. Awalnya, aku pikir itu bakal kurang. Secara gitu, aku makan 3 kali sehari, kalo dikali 7, berarti 21 dong. Tapi oh tapi, faktanya sampe sekarang aku bahkan belum pernah ngegunain exactly 19 meals per week. Paling banyak aku make 15. Meal ini digunain di cafetaria. Cafetaria di kampusku kayak restoran di hotel-hotel. Kayak kampus yang di film-film itulah. Percis. You can eat as much as you want. Mereka punya beragam jenis makanan mulai dari makan berat, salad, buah, dessert, ice cream, cereal, bagel, roti, pizza, brownies, AH POKOKNYA BANYAK. Kalo udah makan di cafetaria, keluar-keluar aku susah jalan, kekenyangan. Seringkali, aku cuma makan sekali sehari. Dan itu di cafetaria. Selain 19 meals per minggu, di meal plan juga ada namanya dining dollar. Kami dapat $250 of dining dollar. Dinning dollar ini bisa digunain untuk makan di tempat makan lain di kampus (selain cafetaria), kayak Starbucks, Papa John Pizza, beberapa restoran fastfood, dan bahkan bisa dipake buat belanja di supermarket kampus. 

Pokoknya, meal plan ini favorit lah! Makmur. Cemana gak naik berat badan 7 kilo yakan. Haha. 
Gimana kalau bosan makan di kampus? Tenang, last but not least, kita masuk ke bagian paling kusuka (semua aja kau suka Win.), MONTHLY STIPEND alias UANG JAJAN. 
Mereka ngasih uang J A J A N. Roughly, uang jajan ini setara 4x uang jajanku di Indonesia. Aku sih gak milih-milih ya kalo makan. Apa yang ada aja selama halal dan enak apalagi gratis, kumakan. Jadi aku jarang make uang jajan untuk makan diluar. Uang jajan ini bisa dipake buat beli paket internet dan telepon, untuk beli sabun, detergent, sampo, odol, dan keluarganya. But mostly, uang ini kupake untuk jalan-jalan. Hem, in the second place, online shopping. Tapi kebanyakan untuk jalan-jalan sih. 

Kira-kira, itulah "tentang" beasiswa ini yang bisa kurangkum dalam 9 poin. 
Jadi, jangan takut buat daftar. Beasiswa ini more than worth a TRY. 

SEMANGAT!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?