Be Aware of The Flag

Setelah pulang dari fitness centre hari ini, aku dan temanku ngelihat ada rame-rame di gedung sebelah, yang tidak lain dan tidak bukan adalah lapangan basket. Penasaran, kami singgah. Mana tau ada kaos atau makanan gratis. 
Ternyata ada pertandingan. Tapi kayaknya bukan pertandingan besar. Soalnya yang nonton dikit. Paling cuma 30 an orang. Karena penasaran sama cheerleaders nya, kami memutuskan untuk nonton sebentar, setidaknya sampe pembukaan aja, sampe nengok mereka jejingkrakan salto-salto. Kami ambil tempat duduk di bagian atas. Biar gampang kalo mau keluar nanti. Kami duduk sekitar 5 menitan di bangku itu, ketika ada kakek-kakek bilang: "Hey this is my seat. And that is hers."
Padahal itu stadium masih 90% kosong, kenapa lah aku sama kawanku bisa duduk di tempat yang udah booked. Akhirnya kami pindah. Meninggalkan kakek dan nenek yang kayaknya lagi kasmaran gelombang 3. 
Kami tetap mencari tempat duduk di bagian atas. 
Sekitar 5 menit kemudian, pluit panjang bunyi, tanda pertandingan akan dimulai. Sebelumdimulai, mereka nyanyiin lagu kebangsaan mereka dulu. Sontak seisi stadion berdiri dan hormat ke bendera mereka. Sialnya, kami duduk pas dibawah bendera. Dan di daerah situ, cuma ada aku dan kawanku. Cuma kami berdua. Kami langsung kaget, dan sikut-sikutan,
"Kita mesti berdiri juga gak ini?"
"Kita mesti hormat juga?"
 
Serius itu awkward BANGET. 
Kebayang gimana begonya muka kami, pas tiba-tiba seisi stadion menghadap ke kami secara tidak langsung, secara langsung mereka ngadap bendera sih. Dan untuk beberapa saat, kami tetap duduk, dengan muka yang, you know, kaget. Tapi akhirnya kami berdiri juga. Temanku juga ikut hormat. Hormat nya gak kayak hormat upacara bendera pas SD dulu, mereka hormatnya letakin tangan di dada. 

Saat itu, satu-satunya yang pengen kulakukan adalah kabur. Atau menghilang. Andai aja aku punya jurus raib. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?