Mungkin, kehilangan banyak semangat hidup bisa membuat cemas hilang juga. Sudah habis diriku diambil kesedihan, sehingga cemas tak punya tempat lagi.
Akhir-akhir ini, aku jarang merasa cemas dengan hal-hal yang dulu sering kucemasin. Misal, pulang malem dan naik angkot sendiri, atau dibonceng naik motor sama driver gojek, naik pesawat, hape mati pas lagi diluar rumah. Beberapa saat ini, aku tidak begitu atau bahkan sama sekali tidak cemas saat dihadapkan dengan kondisi-kondisi diatas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?
-
“Winni, saya buat dalgona pakai blender. Menjadi! Tak perlu penat-penat kacau pakai tangan.” Dulu waktu awal-awal dalgona viral, aku rajin b...
-
Dieman? Oke, siapa takut!
-
Tiba-tiba saja kalimat yang kubaca di fanpage Tere Liye itu menari-nari di benakku. "Apa memang sesuka itu?" Aku? Aku rasa ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar