Jadi beberapa hari yang lalu aku upload foto tanganku yang berhasil aku ratakan warna kulitnya, dari yang awalnya belang karena bawa motor. Terus ada yang ngomen "udah gelap aja pun, ngapain takut matahari."
Sigh.
Dari situlah aku mau buat tulisan yang lebih kelihatan sebagai omelan ini. Aku juga pernah, dan sering dapat komen-komen gak enak karena warna kulitku yang cenderung gelap ini. Dari yang
"Ngapain pake ini itu, tetap itam juga nya."
"Dirawatlah mukanya biar agak putih."
sampe kalo aku dekatin anak bayi yang kulitnya putih, akan selalu ada yang ngomen
"Awas jangan dekat-dekat, nanti nempel itemnya."
Ya ya, emang selalu ada yang bakal bilang "Yaampun, itu kan cuma bercanda."
Heck. Gak bisa dinaikin dikit standar becandaanmu itu? Kita gak pernah tahu sejauh apa candaan yang gak pantas kayak gitu bakal ngefek di orang yang dibencadain. Dulu, aku sempat terpengaruh sama omongan-omongan kayak gitu. Apalagi kalo datangnya dari orang terdekat; keluarga atau teman. Aku pernah ngerasa bahwa warna kulitku ini adalah a shame. Aku pernah mematut diri di cermin dan berharap kulitku bisa lebih cerah. Aku pernah enggan menaruh lenganku diatas meja saat makan bersama orang lain hanya karena aku tahu bahwa warna kulit lenganku kontras dengan mereka. Ya, aku pernah jadi manusia tidak bersyukur macam itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar