Memenangkan Rindu



Pukul 05.30 WIB, Kota Solok
Seisi rumah sedang tidur setelah bangun pagi buta untuk sahur.
Aku masih terjaga, melingkarkan selimut diseluruh tubuhku yang sudah dibalur sweater.
Suhu kota ini menjadi sangat dingin setelah guyuran hujan tadi malam.
Duduk dan memandangi layar.
Mataku merah, tubuhku lelah setelah seharian kemarin beraktifitas diluar.
Tapi ada yang lebih ingin kutuntaskan daripada lelahku ini.
Rindu.

Kemarin kubaca novelnya Sapardi yang tersohor itu.
Hujan Bulan Juni.
Katanya, puisi itu adalah medium.
Sepenuh apapun rindu ini menyesak di tubuhku,
Aku tetap tak ingin percakapan dengan mu menjadi medium.

Biar saja kutuntaskan rindu ini melalui beberapa bait kalimat satu arah
Tak perlu kau membalas atau apalah itu
Cukup kau baca saja ketika ia sampai padamu

Semoga ia sampai padamu
Semoga ia memahamkanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?