ROADTRIP
Banyak perjalanan di bulan ini. Aku dan partner akhirnya memutuskan membeli sebuah mobil untuk mempermudah perjalanan kami di Australia. Bekerja di perkebunan berarti kami akan tinggal di daerah-daerah bukan kota, kami tidak bisa bergantung pada transportasi publik. Sejauh ini, aku masih nyaman untuk bekerja di farm meski pilihan pekerjaan untuk anak-anak WHV sebenarnya banyak. Entahlah, aku pikir dulu aku akan selalu semangat untuk mencoba hal-hal baru. Tapi sekarang aku malah merasa nyaman dengan hal yang sama. Mungkin sedang merasa lelah untuk beradaptasi terhadap hal baru. Aku cukup dengan rasa nyaman.
Roadtrip pertama kami
adalah perjalanan dari Brisbane ke Emerald. Kami membeli mobil di kota yang
terkenal dengan mobilnya yang murah dan bagus, Brisbane. Lalu kembali ke
Emerald, tempat kami bekerja. Namun pekerjaan di Emerald sudah di penghujung season. Pekerjaan
terakhir kami berhubungan dengan kebun anggur. Sekarang kami berencana untuk
pindah, ke Coffs Harbour. Kota di pinggiran pantai, kota yang letaknya kurang
lebih tepat di pertengahan Brisbane dan Sydney.
Perjalanan Brisbane-Emerald-Coffs
Harbour benar-benar menyenangkan dan melelahkan. Pemandangannya jangan ditanya.
Luar biasa.
Bukit, padang rumput, tanah gersang, kota, desa, hutan, pantai. Dari Queensland ke New South Wales.
Luar biasa.
Bukit, padang rumput, tanah gersang, kota, desa, hutan, pantai. Dari Queensland ke New South Wales.
Di perjalanan ini, I learnt
something the scary way; kalau mau roadtrip di Australia,
pilih jalur yang lewatin kota. Jangan langsung percaya sama shortest
route yang ditawarin map. Cek dulu.
Kenapa scary way?
Karena kami ngelewatin daerah yang gak ada apa-apa selain hutan. Dan itu jalan kecil,
bukan highway. Hampir kurang lebih sejam, cuma mobil kami yang ada di jalan
itu. Aku sudah berpikiran yang macam-macam. Musik sudah aku pelankan- pertanda
bahwa hati mulai tidak tenang. Sepanjang jalan aku memperhatikan sekitar,
mencari-cari jika ada rumah atau mobil atau tanda-tanda kehidupan lain disana. Nggak ada. Sinyal juga hilang.
Pas sinyal sudah muncul, aku
langsung cek map, ternyata kami keluar dari highway dan
masuk ke jalan kecil sebagai shortcut.
Namanya orang indo, walau udah terancam juga masih ada untungnya; untungnya hari masih terang. Aku langsung cek rute yang tersisa, memastikan gak akan ada lagi jalan-jalan kecil di depan kami. Cukup mudah untuk memastikan gak masuk jalan kecil; keep the route on the highway.
Namanya orang indo, walau udah terancam juga masih ada untungnya; untungnya hari masih terang. Aku langsung cek rute yang tersisa, memastikan gak akan ada lagi jalan-jalan kecil di depan kami. Cukup mudah untuk memastikan gak masuk jalan kecil; keep the route on the highway.
Ah iya, kami juga singgah di Gold
Coast, main di the famous Movie World! We checked another
Australia list! Walaupun, sejujurnya, aku rasa Dufan lebih keren dan wahananya
lebih banyak.
Pantai di Gold Coast itu bagus! Banyak turis tapi tetap bersih.
Cari parkir susah di Gold
Coast (atau di kota-kota besar lainnya). Parkir di kota itu kebanyakan
berbayar, kalo yang gratis, biasanya dibatasin waktu. Misal kalo ada tanda 2 jam, berarti setelah dua jam harus
pindah. Dan kalo sembarangan parkir, siap-siap dapat surat cinta dari polisi.
Denda.
Ngomong-ngomong denda, di roadtrip ini
kami juga kena denda. Gak kami sih sebenarnya, partner ku.
Karena dia yang nyetir. Fine for speeding. Kamera yang bisa ngukur
kecepatan mobil ada dimana-mana dan kita gak bisa selalu tau letaknya, mobil
kami ketangkap dua kali pas lagi exceed speed limit. Dendanya berapa? Hehe, kurang lebih 170 dolar :)))
Kami tanggung berdua karena aku juga ngerasa lalai ngerepetin dia masalah speed
limit.
BUT SERIOUSLY, jalanan yag lurus
dan mulus emang kadang terlalu menggoda untuk nambah kecepatan. Apalagi kalo
gak ada rintangan di depan.
COSTA BERRIES
Akhirnya kami dapat panggilan induction di Costa! One of Australia's giants!
Setelah hidup di jalan kurang lebih semingguan, kami nyampe di Woolgoolga, NSW. Siap-siap untuk kerja keras lagi setelah hepi-hepi liburan sana sini. Kerjaan kami selanjutnya adalah metik blueberry yay! Kata Akmal, kerjaan ini lumayan gampang dan gak capek. Easy money. Aku lumayan percaya dia yang udah berpengalaman kerja lebih dari dua tahun di berbagai penjuru Australia. Suhu!!!
Kerja metik blueberry ini dibayar piece rate. Umumnya kerjaan farm itu dibedain jadi dua, hourly atau piece rate. Kalau hourly udah ketebak dari namanya lah ya, dibayar sesuai berapa jam kita kerja. Nah kalo piece rate, dibayar berdasarkan berapa banyak yang kita kerjakan/dapatkan. Biasanya kerja metik-metik berries ini piece rate. Jadi makin banyak kita petik, makin banyak duit yang didapat.
Artinya, harus kerja lebih cepet! Awalnya aku ragu sih untuk kerja piece rate gini, udah terbiasa kerja hourly, dan apalah aku yang cuma cepet pas makan doang. Urusan lainnya lambat.
But my boyfriend is here to help meeeeh!
Dia emang kerjanya cepet, kalo lagi niat. Di kerjaan kami sebelumnya, dia jadi salah satu top crews (dan aku ada di bottom three). Jadi kesayangan supervisor dong dia. Dan kesayangan aku juga pastinya. Hoho.
WOOLGOOLGA
Awalnya kami berencana untuk cari shared house di daerah Coffs Harbour, tapi karena Woolgoolga lebih dekat jaraknya ke tempat kerja, dan masih dekat juga ke Coffs Harbour, kami akhirnya memutuskan untuk tinggal di kota ini. Tepi pantai. Cuma 5 menit jalan dari rumah sudah bisa jumpa pantai. Pantai di NSW agak beda sama pantai di Queensland. Disini pantainya gak banyak buaya, dan airnya lebih biruuuuu. Bisa banget buat berenang. Betah lah pokoknya aku disini. Mo punya rumah disini bisa gak ya?
Suasananya, ya, macam suasana di kota-kota kecil Aussie lainnya; tenang, bersih, rapi.
So far, ini kota favoritku di Aussie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar