Best Companion of 2019

Januari
Ini foto waktu kamu baru beberapa hari pindah ke shared house yang aku tinggali. Awalnya kamu cuma bakalan tinggal seminggu disitu, but you stayed longer. (Gak ketemu foto aslinya jadi cuma di screenshot dari story instagram. Low resolution parah.)






Februari
Udah mulai banyak ngobrol. Kamu yang kelihatan gak banyak omong, ternyata lumayan lucu dan punya senyum yang bagus.












Maret
Pertama kali foto berdua pas liburan bareng temen-temen di Cairns.

















April
Sebelum mulai roadtrip. Pertama kali aku pindah ke kota lain selama di Australia. Kamu? Udah sering pindah-pindah ke banyak tempat. 











Mei
Keliling-keliling Brisbane pas lagi puasa. Untung kamu nolak pas diajak tempus. HAHAHA.











Juni
I was doing the HARDEST AND TOUGHEST job I'd ever done in Australia. Udah pengen nyerah di hari pertama kerja, but you semangatin, jadi I berhasil bertahan sampai akhir.









Juli
Habis pangkas rambut. Rambut kamu kalo panjang jadi kayak Dragon Ball soalnya. 












Agustus

BOUGHT OUR FIRST CAR TOGETHER!!!
So excited mau roadtrip!!!












September

Kerja dan tinggal di Woolgoolga, NSW, kota kecil di tepi pantai. What a dream place to be. Kamu yang udah pernah tinggal disini sebelumnya, tau pantai-pantai dan tempat-tempat yang breathtaking kayak gini.









Oktober

Kerja di Costa, salah satu Australia's giants. Kerjanya metikin blueberry. Santai banget, kerjaan paling kusuka sejauh ini soalnya gak terlalu bikin capek. Pulang kerja kadang masih bisa melipir ke pantai-pantai yang belum pernah didatengi, hiking, terus duduk diatas bukit. Salah satu hal yang aku suka semenjak bersama kamu, adalah waktu-waktu diam. Gak perlu selalu ngobrol, kita bisa sama-sama heboh kalo udah ngobrol dan ketawa, tapi juga bisa nyaman kalo lagi pengen diam.



November

"Bosan lah."
"Jom ke Sydney."
"Jom"
Lalu kita ke roadtrip 5 jam ke Sydney.















Desember
Untuk bulan terakhir ini, aku memilih foto kita sama teman-teman di Woolgoolga. Waktu itu kita mutusin buat pindah ke Queensland. Dan aku pengen buat party kecil-kecilan di rumah, sama teman-teman dekat kita selama di Woolgoolga. Kamu yang sedikit tidak nyaman dengan banyak orang, langsung protes dan nolak buat jadi party host. Katamu, kamu tidak pandai bergaul, kamu tidak tahu harus ngobrol apa nanti, kamu takut jadi kikuk.
Sampai kamu bilang "Nanti saya di kamar aja."
"Nanti saya pergi keluar, balik pas mereka udah pulang."
Padahal yang aku undang itu bukan cuma temanku, tapi teman kamu juga hahaha. Lalu aku mencoba untuk berbicara denganmu. Mencoba untuk mengerti bagaimana rasanya ada di posisi kamu.
Dan, taraaa! Kamu bahkan gak masuk kamar sampai tamu terakhir kita pulang. Walaupun berhari-hari sebelum acara, sampai beberapa jam sebelum acara kamu bilang,
"Haduh saya deg-degan lah.."
Aku awalnya ketawa. Tapi terus ngerasa bersalah. Karena aku belum bisa memposisikan diriku untuk ngerti bagaimana rasanya jadi kamu. Tapi aku salut, aku berterima kasih. Kamu sudah mau berdiskusi dan memberiku kesempatan.

Untuk semua yang telah kita lewati sama-sama di tahun 2019, terima kasih sudah mau mendengar, mau berbicara, mau bersabar, mau mengajari, dan mau bertahan dengan kurang dan lebihnya aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?