mateMATIka

Hayooooo Hayooo Hayoooo (sedikit heboh).
Hari ini, hari pertama ujian. Ujian dibuka oleh pelajaran MATEMATIKA. Awalnya sih aku senang. Yaaa, guru MM aku kelas 11 ini TOP deh, tapi lebih TOP lagi Papa doong :) Guru itu kan sangat berpengaruh terhadap ngudeng apa enggaknya kita sama pelajaran. Guru kami sekarang Buk Loide. Ibu itu bagus kalo nerangin, ngerti kami semua.
Kebiasaan yang sudah mendarah kulit kalo sebelum ujian itu dikasih kisi-kisi (bahkan kisi-kisinya bisa mengarah ke soal), jadi sehari sebelum ujian kami minta diadakan les, dan disitu kami minta kisi-kisi (gak pede sama hapalan sendiri). Ya kisi-kisinya kata ibuk itu dibaca aja soal-soal ulangan selama ini. Itu dia masalahnya, gak semua soal ulangan itu yang ku tau jalannya. Ya alternatif lain, hapal jawaban ajalah. Wkwkwk (cara tidak baik, jangan ditiru.)
Akhirnya setelah belajar sampai jam 10 malam dan bangun lagi jam 4 subuh untuk online #eh, bukan ding, untuk belajar.. Hehe.. Terus datang cepat buat bahas soal lagi sama Latifa di bawah pohon rindang depan Mushola, terus nanya sana-sini mana yang aku belum ngerti. Fiuh-_-'' Penuh perjuangan...
Jam 10 teng kami masuk. Aku di ruang 10. Duduk ku paling belakang sudut pula itu, belakang ku: dinding, kiri ku: dinding -_- sungguh menderita. Pengawasnya tadi gak terlalu streng. Masih bisa lah kami gerak-gerak. Tapi yang bikin satu kelas panic in a minute adalaaaah....HAPE DISITA! Semua HP di taruh di meja pengawas, mau jadi apa kami ujian Matematika tanpa kalkulator? Yah, sebenarnya juga gak boleh terlalu bergantung seperti itu. Tapi ujian kami kali ini tuh pembahasan nya susaaaah! sekali lagi: susaaaaaaah! Trigonometri, rataan data berkelompok, yang untuk mencari jawabannya itu butuh-sangat butuh kalkulator. Bayangin aja kalo ngaliin angka sampe ribuan dengan cara manual? Belum lagi pembagian bilangan berkoma.. Duh duh duh. Ini yang buat aku merasa gagal dalam ujian tadi. Gimana enggak, aku paling sering silap masalah beginian. Pembagian dan perkalian berkoma, sudut-sudut TIDAK istimewa. What the hell~!!! Alangkah cepat kami mengerjakan soal jika dibantu kalkulator. Ya kan manteman? IYAAAAAAAAAA..
Aku gak tau siapa yang buat soal itu, soalnya sangat melenceng dari apa yang kami pelajari (tepatnya kami hapal).
Aku pasrah lah sama nilai MM ku semester ini. Yang bikin aku agak tenang itu kata-kata buk Loide yang menegaskan bahwa nilai di rapot itu bukan mutlak nilai ujian, dan ibuk itu menilai dari kesaharian, kalau dia bagus, baik, bisa nilainya dibantu. Yeeeeeee d(^o^)b Aku juga lega, ujian MM udah lewat, walaupun hasilnya bisa dipastikan SURAM. Tapi ujian berikutnya InsyaAllah lebih berjuang! Oye!

NB: postingan ini seharusnya di tampilkan kemarin, tanggal 7 Desember. Namun karena ada kendala pada modem si penulis, jadi diundur.. Hwekekekeke :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?