Aku hanya ingin sesering mungkin berterima kasih, mengucap syukur, pada dzat Maha Sempurna yang hingga kini, hingga detik ini, tak pernah lupa memberiku Rahmat Nya. Bahkan ketika aku lupa bersyukur.
Untuk mata yang masih bisa memandang.
Untuk telinga yang masih bisa mendengar.
Untuk kaki yang masih sanggup berjalan.
Untuk tangan yang masih bisa menyentuh.
Untuk paru-paru yang masih bisa ber-respirasi.
Untuk jantung yang masih berdetak.
Untuk...
Untuk...
Untuk...
dan masih ratusan, ribuan, ah tak terhingga untuk...
Untuk semua yang masih disini, masih bersamaku.
Untuk semua yang sudah pergi, sudah meninggalkanku.
Aku hanya ingin tak pernah lupa bersyukur, tak ingin lupa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?
-
Let's talk about, MONEY! Karena, aku akhir-akhir ini sering dapat pertanyaan "Itu beasiswanya nge-cover apa aja ya?" dari a...
-
Owkay, mulai dari mana ya? Banyak sekali sebenarnya yang ingin saya curahkan ke blog ini. Tapi, laptop juga baru bisa kepegang, modem baru k...
-
Rabu, 23 April 2014 19.10 Di angkot wana hijau dalam perjalanan UNAND ke pasar baru. I (anak teknik industri) S (anak sipil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar