Kamu bebas menentukan apapun,
bersedia untuk bersamaku atau menyerah saja.
Pilihan terbuka sebesar-besarnya, kamu hanya perlu memilih sebaik-baiknya.
Aku sudah tidak takut pada perasaan luka dan kecewa. Tak peduli seberapa parah, tak peduli seberapa lama. Nanti perasaan itu akan pulih dengan caranya sendiri.
Kehilangan, ditinggalkan, memutuskan untuk pergi, adalah hal-hal yang mengajarkanku bahwa pada akhirnya aku akan menjalaninya sendiri.
Kamu pun.
Kita perlu untuk memikirkan kebahagiaan kita.
Bersama, ataupun sendiri-sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?
-
Let's talk about, MONEY! Karena, aku akhir-akhir ini sering dapat pertanyaan "Itu beasiswanya nge-cover apa aja ya?" dari a...
-
Owkay, mulai dari mana ya? Banyak sekali sebenarnya yang ingin saya curahkan ke blog ini. Tapi, laptop juga baru bisa kepegang, modem baru k...
-
Rabu, 23 April 2014 19.10 Di angkot wana hijau dalam perjalanan UNAND ke pasar baru. I (anak teknik industri) S (anak sipil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar