Aku
bukan penggemar berat Harry Potter sih, tapi ya menurutku film Harry Potter itu
baguus. Sayangnya aku baru tahu itu sekitar 6 bulan yang lalu. Kasian kali aku
ya. Jadi dari dulu aku gak pernah nonton Harry Potter, maksudnya gak pernah
ngerti jalan ceritanya. Tapi aku tau kok kalo Harry Potter itu ada. Tau. Aku
cuma gak hobi nonton.
Dan
semester lalu, pernah sekali kawan kuliah ku cerita tentang sesuatu yang ada di
Harry Potter, dia nyebut : DEMENTOR. Dan aku cuma melongo. Aku gak tau apa itu
Dementor. Aku cuma tau Harry Potter. Udah. Itu aja. Dan kawan aku ini sukses
kaget.
Orang
hidup mana yang gak pernah nonton Harry Potter?
Tinggal
dimana? Bawah batu?
Enggak,
aku tinggal di kosan Tursina. Em sebelumnya aku tinggal di jalan setiajadi.
Kota. Medan. Haha.
Lebay
deh.
Film
yang paling berkesan dari masa kecilku itu cuma Petualangan Sherina.
Besok-besoknya,
aku jadi sering bilang sama kawan-kawanku yang lain, yang lagi ngomong samaku,
kalo aku belum nonton Harry Potter.
Ada
satu komentar yang paling aku ingat, diantara semua komentar mereka yang, yah,
tebayang lah ya.
"HAH?
BELUM NONTON HARRY POTTER??? Ckck, keras kali hidup di Medan itu ya. Atau, gak
nyampe film Harry Potter kesana?"
Setelah
menelan banyak komentar, aku akhirnya nyari film Harry Potter. Dari 1-7.
Untung
aja kawanku masi ada yang nyimpan. Aku habisin nonton Harry Potter 1-7 dalam 4
hari. Kebetulan kawan sekamarku penggemar Harry Potter. Dan aku paling gak bisa
nonton film yang kebanyakan misterinya. Kebanyakan bikin penasarannya. Jadilah
dikit-dikit aku nanya sama Sherly, apa maksudnya? Siapa pelakunya? Kok dia
jahat? Kok dia kek gitu?
Hahaha.
Akhirnya
aku tau apa itu dementor. Serem bentuknya ih.
Dan
semenjak itu, aku dan temanku menjuluki sesuatu dengan dementor.
Ada
"pekerjaan" di lingkungan kampusku, yang bisa menghisap kebahagiaan
secara cepat.
Yang
bisa membuat mules.
Adalah,
pokoknya. Yang kalo dekat sama mereka, mood baik tiba-tiba jadi jelek. Udara
tiba-tiba jadi dingin. Rasanya pengen segera bisa narik diri dari mereka. Tapi
kadang gak bisa. Kami belum bisa ngendaliin mantra Expecto Patronum. Gitulah
pokoknya.
Waktu
aku masih di ospek dulu, aku menganggap jurusan sebagai Azkaban.
Tempat
yang paling kuhindari untuk tinggal berlama-lama.
Pokoknya
kalau gak mendesak, gak ada cerita ke jurusan. Titik.
Kalo
sekarang sih, eum. Ya gak gitu-gitu kali sih. Tapi aku masih mencari-cari
kira-kira apa yang bisa buat betah di jurusan.
Dapat.
5
hal.
Pertama,
Wifi.
Kedua,
meja pimpong.
Ketiga,
orang yang lagi main pimpong.
Keempat,
(kalo ada) kesempatan buat main pimpong.
Kelima,
hujan deras.
Hahaha.
Bisalah
jadi Hogwarts sekarang. Tapi masih Hogwarts KW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar