(1)


Ketertarikanmu dan ketakutanku.
Akan satu hal yang sama.
Pesawat.
Mungkin ini yang membuat kita dekat.
Mengesampingkan bahwa mungkin kita sama-sama sedang memiliki luka.
Kita sedang sama-sama memperbaiki sayap-sayap kita yang patah.
Harapan-harapan kita yang kandas.

Tapi kita boleh memilih, bukan?
Apakah kita memilih suka atau duka.
Aku memilih suka.
Aku memilih pesawat sebagai yang mendekatkan kita.

Sebab pesawat mampu melambungkan kita setinggi-tingginya.
Sedang luka, akan menjatuhkan kita sedalam-dalamnya. 


Cookeville, 07/12/16 
10.12 PM 

New York, New York...

One of my friends asked me, how did I love New York. Yes, I had been to the one of most wonderful cities in the world: New York.
I managed myself to spend 5 days and 4 nights in the city that never sleeps (people said).
I strolled around every corner of the streets and got nothing but excitement. The feeling that I had never felt before. I felt mesmerized.
I couldn't help myself not to always look up while walking down the streets to the midtown.
Every building has its own beauty.
Every place has its own story to tell. 

New York itu, ramai sekali.
Aku yang pertama kali di Amerika menginjakkan kaki di Tennessee, yang notabene adalah daerah pedesaan, merasa kaget ketika datang ke New York.
Ini seriusan masih di Amerika? Pikirku.
Jalanan ramai oleh turis, pedagang, serta New Yorkers yang baru pulang kerja dan jalan cepat-cepat. Tepat seperti yang di film-film itu.
Ketika ditanya apa yang paling kusuka dari New York, aku butuh waktu lama untuk menjawabnya. Pikiranku lompat-lompat diantara tempat-tempat dan atraksi-atraksi yang pernah aku kukunjungi di New York.
Lalu aku bingung.
Apa yang paling kusuka?
Aku melongo melihat betapa besarnya patung Lady Liberty, tercengang melihat gedung-gedung tinggi Manhattan dari kapal ferry yang membawa kami ke pulau tempatnya patung Liberty, aku menahan napas ketika mendongak ke Empire States Building (gedung tertinggi di New York), lalu aku merasa di planet lain ketika berdiri di tengah-tengah pusat kota New York yang penuh dengan layar itu... yes, Times Square.
Setiap sudut kota New York adalah hal-hal terbaik yang pernah kulihat. Merupakan tugas yang sulit kalau aku diharuskan mengurut satu sampai sekian untuk hal-hal yang kusuka di New York.
Semua punya porsi dan kesan masing-masing di hati dan pikiranku.
Bukan hanya kemegahan gedung-gedung yang membuat ku terkesima.
Seorang polisi yang membentang sajadahnya di pinggir jalan dan menyempatkan sholat disela-sela waktu kerjanya berhasil membuatku berhenti sejenak, menepi, memuhasabahi diriku, di tengah hiruk pikuk kota ini, di tengah kebahagian akan rejeki dari Allah yang membuat aku bisa menginjakkan kaki di Amerika, aku pun menahan air mata kemudian berlalu, melanjutkan perjalanan ku.
Seorang wanita dengan hijab yang bekerja di salah satu toko kue paling terkenal di New York.
Petugas subway yang rela naik turun tangga 3 lantai hanya untuk memastikan bahwa kami bisa naik subway yang benar.
Orang-orang asing mengucap "Assalamualaikum."
Perjalanan ku sendiri mengitari New York dari Uptown hingga Dowtnown. 
Anjing-anjing lucu yang entah kenapa banyak melihat ke arahku.
Pedagang-pedagang dari yang ramah sampai yang tidak bisa bahasa inggris di Chinatown.
Orang-orang dengan kaos bertuliskan "Free Hugs" di Times Square.
Aroma kopi setiap pagi.
Halal food trucks.
Musisi-musisi jalanan yang gak kalah keren sama One Direction.
Toko-toko barang ber-merk; Victoria Secret, GAP, H&M..
Toko pizza di tengah kota yang tidak kami sangka memiliki pizza yang luar biasa enak dan murah. 
Perpustakaan. 
Subway. Subway yang kencang dan berada di bawah tanah. Di bawah gedung-gedung pencakar langit itu. 
Berbagai macam orang dengan pekerjaannya masing-masing, jalan terburu-buru. 
Turis yang sibuk foto-foto.
Youtuber yang sibuk buat vlog. 
FOTOGRAFER YANG JUDES.
Gemerlap lampu yang menyilaukan tapi tidak membuat kami enggan memandangnya. 
Berlapis kehidupan dengan warna berbeda. 

Begitulah New York membekas di hatiku. 
Aku akan kembali, aku akan kesana lagi. 
Secepatnya.
 

Help Me......

So, this is another random writing. Err it's not really random since I've been struggling with this the previous weeks.
The day after I got back to Indonesia, I read a quote from my UGRAD fellow. She wrote: "This U.S experience gives me more strength and courage. I'm ready to face challenges no mather how hard they will be."
It was blowing my mind. It was giving me like, somehow a power to lift up my head and survive the reverse culture shock. It made me think that, I've been to America, alone, made my 4 months there went incredibly well. So, I definitely can stand this. Yes.
That was my thought.
It's been almost 2 months.
I don't want to exaggerate anything or what, but it seems like it will take me forever to get over my exchange. I don't want to but I keep comparing everything in here to back in the US. I keep searching for what I had.
Am I being ungrateful?

I'm saying this not because I'm not trying to re-adjust. 
I am. I definitely am. 
But lately, things just go harder. Harder than before. I thought that the beginning was the hardest part. After I started it, things might get easier. 

Now I'm struggling with a lot of things. 
Everything and  everyone seems to give me a hard time.
I'm tired. I'm exhausted. I'm... what else? Aku capek. 

I don't know if anybody would read my blog ever again. 
But if you, yes you, are reading this.. could you help me?
Help me, help me get myself through this hard time. Don't give me another hard time by asking me why or asking me for explanation. It's kind of a burden to me. 
Just, tell me that everything is gonna be fine. I've been telling this to myself thousand times. Probably it's gonna be different if somebody else says it to me.

Help me...
:'( 

-Padang, 28 01 17
 

Hobby Lobby

Selama tinggal di Amerika, aku selalu penasaran sama apa yang ada didalam toko-toko yang aku lewatin. Karena seringkali, penampakan depan toko itu biasa-biasa aja, gak ada istimewa-istimewa nya, tapi pas udah masuk ke dalam, WOAH, everything is so interesting. It happened when the first time I visited Walmart. Dari depan sih kayak department store biasa, pas udah masuk, I CAN STAY FOREVER IN THERE. Hehehehe.
Ada satu toko, yang aku tahu dari hasil nguping pembicaraan seseorang di bus. Waktu itu pas mau Halloween, orang-orang pada sibuk ngedekorasi kamar dan rumah mereka. Saat inilah aku dengar seseorang bilang kalau dia mau belanja ke Hobby Lobby. Hari, aku cuma ngeliat Hobby Lobby dari depan aja, again, biasa aja, kayak toko-toko perabot dan peralatan rumah tangga pada umumnya.
Pas weekend, aku jalan kesana sama Honggyoung.
HEOL! WOW!
Pertama masuk, aku sukses melongo, INI TOKO TUMBLR! Iyes! Ini toko yang bisa buat kamarmu kayak kamar-kamar di Tumblr ituuuuu!!! Mereka menyediakan perabotan rumah tangga yang lucu dan unyuuuuu!  Yang selama ini cumaa aku lihat di foto-foto Tumblr. Aku benar-benar senang dan gak bisa berhenti bilang "WOAAAH" selama disana. 

This is Halloween~

GORGEOUS!

Yes...

FINAL PROJECT

Mahasiswa S1 di Amerika gak diharuskan untuk nge-skripsi sebelum mereka wisuda. Mereka bisa wisuda kalo semua mata kuliah yang wajib diambil, udah lulus. Tapi, di setiap mata kuliah itu, kebanyakan bakalan ada final project. Final project inilah tempat mereka menerapkan apa yang udah dipelajari.
It's way much easier. Beban yang ditanggung untuk menerapkan ilmu satu semester juga lebih ringan kan daripada ilmu 8 semester. Dan, tenggang waktunya juga cuma 1 semester, gak seperti skripsi yang bisa menahun. Ada dua final project yang aku tahu, dan aku libatkan diriku didalamnya. Satu dari mata kuliah yang memang aku ambil semester ini, dan satu lagi bukan mata kuliah yang aku ambil. Mata kuliah ini udah aku ambil semester lalu di kampus, ada praktikumnya lagi. Yap, ini mata kuliah Tata Letak Fasilitas Pabrik (TLFP), mereka bilangnya disini "Layout". Aku gak ambil kelas ini, namun professor yang ngajar di kelas ini, aku kenal. Jadi final project untuk mata kuliah ini adalah mengunjungi Amazon Plant di Lebanon, salah satu plant terbesar di Tennessee (karena dekat sama Nashville International Airport), kunjungan itu bertujuan untuk melihat, mendeteksi, dan menganalisis masalah-masalah yang ada di plant Amazon ini. Dari kampus, Lebanon berjarak sekitar 1 jam 20 menit. Kami berangkat bareng-bareng, aku ditebengin sama Professor nya. Sampe disana, aku kaget karena Cuma aku cewek sendiri. Which means, di kelas itu, gak ada cewek, karena aku bukan mahasiswa di kelas. Aku Cuma pengen ikut tour nya aja. Selama tour, aku berkali-kali melongo, tercengang, sama gimana sibuknya mereka di plant Amazon itu. Mereka kerja 10 jam/hari. Basically, yang mereka lakukan adalah menerima barang dari vendor, ngebuka bungkusnya, ngebungkus barang tersebut dengan kotak Amazon, dan ngirim ke customer.
Mahasiswa yang emang ngambil mata kuliah ini, mereka nanya banyak hal, pertanyaan-pertanyaan yang strategis dan terkadang mindblowing. Aku nyimak aja :) Di ending, kami foto. Fotonya diambil pake kamera staff Amazon. Karena none of us yang bawa hape. Hape harus ditinggal diluar. Kedalam Cuma boleh bawa catatan.
And this is the picture:




Alright, itu final project mata kuliah Layout, yang aku gak ambil. Now, final project untuk kelas yang ku ambil. Computer Numerical Control. Mata kuliah lanjutan dari Otomasi Sistem Industri yang udah aku ambil setahun lalu di UNAND. Aku benar-benar beruntung bisa ambil kelas ini, meski kelas ini gak ada praktikumnya, tapi 90 persen belajarnya itu di Lab, yang menurutku, itu udah praktik. Hehe. Praktikumnya gak begadang-begadang nulis laporan sampe mabok, loh :) Ini jadi pelengkap mata kuliah yang kuambil di UNAND setahun yang lalu, mata kuliah ini sebenarnya cocok untuk di-praktikumkan, karena berhubungan sama kode-mengkode. Tapi, ya mungkin karena ini-itu, di kampusku Cuma kuliah di kelas aja.
Mata kuliah ini 3 SKS per minggu, tapi dihabisin dalam sekali pertemuan. Dari jam 9.10 sampe jam 12.50 siang. Keluar-keluar dari kelas sempoyongan kalo gak sarapan. Final project nya adalah ngerancang dan ngebuat satu produk dengan menggunakan CNC! Wah, waktu pertama kali dengar penjelasannya, aku ngeri-ngeri sedep. Bisa gak ya? But, untungnya, ini kerja kelompok! Jadi aku sekelompok sama 5 orang. Yehe, I'm the only girl.
Waktu pengerjaan final project ini sebulan. Kelompokku memutuskan untuk ngebuat pajangan peta USA dari acrylic, dan nambahin LED di sela-selanya. BELIEVE ME, IT LOOKS SO GREAT!
Tugas nya dibagi-bagi, ada yang ngerjain kode, desain gambar, buat laporan, buat power point. Tapi, kerja utamanya emang yang dua diawal itu, desain gambar sama kode. Untuk kode, kami pake fitur otomatis. Jadi lebih gampang. Kode kami terdiri dari kurang lebih 6000 baris. Siap dalam 2 jam. Tapi, pas mau di transfer ke mesinnya, gak mau jalan. WAH. Apa yang harus dilakukan sama 6000 baris ini. Aku pengen pulang aja ke Indonesia waktu itu, sangking peningnya hahaha (jangan ditiru ya..).
Tapi, Professor kami menemukan apa errornya, yap, itu, hal-hal sepele, program start flagnya gak kami buat. Program start flag itu sejenis kode untuk menunjukkan kalo program dimulai di baris berikutnya. Itu cuma berupa semicolon loh :") Aku selalu hadir saat diskusi kelompok ataupun dengan dosen. Namun kali ini, aku harus izin beberapa hari karena ada workshop di Washington DC. Tentu dong mereka ngizinin dan oke-oke aja. Tapi aku tetap minta mereka untuk ngabarin tentang progress apapun.
Jadilah malam itu, malam sebelum aku berangkat ke Washington DC, aku baru selesai packing, lagi bersihin make up, dan siap-siap buat tidur saat salah satu kawanku ngirim pesan bilang kalo mereka lagi motong materialnya. And it's looking good. Aku ngeliat jam, hampir jam 11 malam. Mereka tahu kalo aku tinggal di asrama kampus, yang memungkinkan aku bisa dengan gampang nyampe lab kalo kepleset kulit pisang.
Tapi masalahnya, aku takut jalan kesana sendirian. Aku juga gak mau ngerepotin kawanku minta anterin atau temenin. Memang gak jauh, tapi jalannya gelap, dan ngelewatin tempat-tempat parkir. Syerem.
Aku mencoba beralasan, kalo aku takut jalan sendiri, udah malam, dan gak ada teman.
Terus tiba-tiba dia bilang: "You are crazy! Hahahaha! This is safer than Indonesia, Dr. Fidan said."
Oh my goodness!!!!! Dr. Fidan itu dosen kami. Aku jadi gak enakan kalo dosenku udah tau gini. Akhirnya, aku langsung nelpon salah satu kawanku, dan minta dia temenin.  Luckily, dia belum tidur dan mau nemenin. Aku langsung ganti baju dan ngacir ke lab. Sesampainya di lab, semua teman-teman sekelompokku sudah ada disana, bersama Dr Fidan, dan 1 cewek yang aku belum pernah lihat sebelumnya. Jurusanku ccuma punya beberapa mahasiswa cewek, dan hampir semua aku udah pernah jumpa. Tapi yang ini aku belum pernah lihat. Aku basa-basi nanyain gimana kodenya bisa jalan, lalala lilili, terus aku ditawarin donat yang gedenya minta ampun. Aku makan donat sambil mantengin mesin CNC motong material kami. Indeed, it's looking good. Gak nyesal aku lari-lari kesini. Hahaha.
Aku suka sekali laboratorium ini. Lab manufacturing. Isinya mesin-mesin kayak bubut, gerinda, gergaji potong.
Saat itulah aku melihat refleksi mukaku disalah satu mesin, aku hampir nyampakin donat yang ada ditanganku. AKU LUPA KALO AKU BELUM NYELESAIKAN MAKE UP REMOVING!!!! Aaaaak. Dibawah mataku hitam, seperti udah gak tidur bertahun-tahun. Aku langsung ngeletakin donatku dan izin ke restroom. Hah, ini gara-gara aku tadi buru-buru, gak nengok kaca lagi sebelum pergi. Aku udah expert untuk make kerudung tanpa liat cermin, BTW! Hahaha.
Aku berhasil mengurangi shade hitam dibawah mataku dengan bermodalkan tisu dan air. Gak seluruhnya hilang, soalnya sisa maskara dan eyeline yang nemplok disitu waterproof. Tapi, better lah dari sebelumnya.
Aku kembali ke lab, ngobrol-ngobrol, 20 menit kemudian kami selesai. Aku terkagum-kagum sama hasilnya. Ini dia, dibuat dengan kurang lebih 6000 baris kode.

Setelah ambil foto dan bersihin lab, kami pun pulang. Aku puas dan bahagia. Meski di jalan pulang, aku kedinginan dan bibirku pecah-pecah (lupa pake pelembab). Aku nyampe asrama jam setengah satu. Udah gak ngantuk. Tapi besok pagi harus ready jam 6 buat ke bandara. Hell yeaaah. 

CERITA LAWAK OF THE DAY

A: How can they stand this kind of weather with only t-shirt
B: They are american. Their skin is thicker.
C: I've read one article that said Americans tend to have a higher body temperature than us.
A: Really? Our body temperature is around 36 37 right? So what is theirs?
C: It's around 40 something, if I'm not mistaken.
A: Oh I'll be very sick if I have that temperature on my body.
B: Yeah, I'm wondering how high could they get if they have fever.
C: Probably 50... err not sure.
B: So if we have 2 sick Americans, we can boil water...
A B C : ROTFL

Cepat Saji

Dulu, aku kira makanan cepat saji itu cuma makanan-makanan di KFC, MCD, dan kawan-kawannya itu. Tapi ternyata, setelah aku disini, aku jadi dapat pandangan yang lebih luas tentang makanan cepat saji. Entah karena mereka terlalu sibuk atau gak ada waktu (apa bedanya), disini, banyak kali makanan cepat saji yang di jual di supermarket (terlepas dari restoran-restoran cepat saji yang beserak dimana-mana). Makanan cepat saji ini beragam, mulai dari frozen food (makanan yang dibekuin), sampe makanan kaleng, kotak, plastik, eh gak ding cuma kaleng sama kotak aja. 

Bagian forzen food jadi bagian yang paling aku suka di Walmart. Tiap ke Walmart, aku pasti bakalan ngabisin beberapa waktu di section ini, walaupun cuma liat-liat. Makanan-makanan yang dibekukan ini kayak ayam goreng, pizza, cake, cookies, dan lain-lain yang aku gak ingat.Kalo mau makan makanan ini, gampang, rata-rata sih tinggal di masukin microwave aja, dicampur bumbunya (kalo ada), tapi kebanyakan, cuma tinggal masukin microwave, set waktu, tunggu, selesai. 

Selain makanan beku, ada makanan kaleng. Kalo makanan kaleng ini ragamnya lebih banyak. Kebetulan aku volunteering di TTU Food Pantry, jadi aku sering ngurusin makanan-makanan kaleng gini. I'm enjoying this work karena aku selalu nemuin "jenis" makanan kaleng baru tiap aku kerja. 
"Yaampun, ini kok dikalengin." adalah ekspresi yang paling sering aku keluarkan kalo lagi kerja disana. HAHAHA. 
SO, I made some pictures: 
Ini wortel, udah dikupas, dipotong-potong lagi. 
Ini kalo yang mau sehat, mixed veggie. Don;t ask me how healthy is that. Tapi mempermudah gak sih, kalo mau makan berbagai macam sayur, gak perlu rempong-rempong ngupasin, nyuci, ngerebus, sama nambahin garamnya. 

 Dari namanya, mungkin kebayang lah ini apa ya, turkey (sejenis ayam), nasi, dan kayaknya sayuran, digabung jadi satu, nasi campur kali ya namanya. 

Semua makanan kaleng itu tinggal di microwave aja. 
Ada satu makanan kotak favoritku, tapi aku lupa ngambil fotonya. Mac n' Cheese. Itu kayak campuran macaroni dan keju gitu. Aku kira, aku harus beli keju, seasoning untuk ditambahin ke Mac n' Cheese ketika dimasak, TAPI, tetot, aku cuma perlu nambah air. Aduh, kerjaan jadi ibu rumah tangga bakalan lebih mudah kalo ada yang kek gini ya. Ups. 


 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?