Tiba-tiba saja kalimat yang kubaca di fanpage Tere Liye itu menari-nari di benakku.
"Apa memang sesuka itu?"
Aku? 
Aku rasa tidak. Aku hanya ingin menghibur diri saja saat dihimpit deadline dari berbagai arah. 
Tapi yang tadi itu sungguh diluar kendali ku. 
Aku memutar arah dan mendekatinya. Seperti biasa, terselip satu batang kecil yang paling kubenci disela jari telunjuk dan tengahnya. 
Laboratorium ini sudah berbau oli dan bau-bau perkakas mesin yang lain, tidak bisakah manusianya berhenti menambah pencemaran udara? 
Kalau aku berpikir secara waras, aku pasti sudah memutar arah kembali. Sejak kapan aku tahan berlama-lama diruangan bersama perokok? Kecuali itu terpaksa-sangat terpaksa.
Tapi ini? Aku yang memilih. 
Aku sudah didepannya sekarang. Lalu? 
Aku diam. Dia membelakangiku, Tertawa melihat teman-temannya mempermainkan-atau mengospek istilah lainnya- beberapa mahasiswa baru. Aku meringis. Aku benar-benar sudah gila kurasa. 
Kuputuskan untuk pergi saja sebelum dia melihatku. Sesaat aku akan melangkahkan kaki, seorang temannya yang menyadari kehadiranku bersorak.
"Bro, praktikan tuh."
Dia langsung membalikkan badan.
Sekarang menghadapku.
Woah.
Aku mau ngapain tadi?
"Ada apa?"
"Eng, gini kak, kemarin bapak dosennya ngasih soal di kelas, saya agak kurang mengerti. Kakak bisa bantu?"
"Mana soalnya?" dia memindahkan tangannya yang memegang rokok tepat didekatku. Aku yang tidak siap langsung terbatuk. Mungkin dia sadar, dia mencari tempat untuk meletakkan rokoknya sementara. Nihil. 
Akhirnya dia tetap memegang rokok ditangan kirinya. Aku menyodorkan sebuah kertas. 
"Ini kak, kalau pada perhitungan waktunya, sudut antar dua lingkaran ini berpengaruh gak?"
Dia berpikir sejenak. Entah berpikir atau berusaha membaca tulisanku yang luar biasa berseni itu.
"Kalau pada proses gurdi, ini gak berpengaruh kok. Tapi kalau proses sekrap , sudut itu paling digunakan cuma untuk pemrogramannya. Pokoknya pahatnya itu nanti jadinya blablabla."
Dia menggerakkan penanya diatas kertasku. Dengan satu kaki yang ditekuk dan diangkat keatas. Poninya yang panjang itu menutupi hampir seluruh dahinya. Bahkan sampai ke lensa sebelah kiri kacamatanya. Celana jeansnya dicoraki beberapa bercak hitam, bekas oli mungkin. 
Dia mendongak, "ngerti kan?"
"Ngerti kak. Yang ini pake rumus phitagoras berarti kan kak?" 
"Ha iya, betul."
"Oke makasi kak."
"Yop."
Aku beranjak meninggalkan dia. Membawa satu kepastian. Aku tidak benar-benar suka padanya. Jantungku masih berdegup secara normal. Biasa saja. 
Menarilah dan terus tertawa 
Walau dunia tak seindah surga 
Bersyukurlah pada yang kuasa 
Cinta kita di dunia
Selamanya

Lagi Apa?

Lagi terseok-seok.
Mempertahankan keadaan necking agar jangan sampai fracture.
Walau tidak mungkin setelah necking akan kembali lagi seperti halnya yield, namun tidak semua teori terbukti dalam implementasinya, kan?









I opened my album and found this. I stared for about seconds. 
Are you okay out there?
Kenapa harus mengorbankan teman demi sesuatu yang nilainya gak lebih dari 20%? - my roommate
Jangan dilihat dari kesalahan. Lihat dari pengorbanan.
Tapi yang namanya manusia punya khilaf, sebesar apapun pengorbanan akan hilang karena setitik kesalahan.

Happy List

- Being on the phone conference with best friends.
- Laughing at the ghost in a horror movie. 
- Crossing the zebra cross when the red light turns on.
- Listening my favourite music on the radio.
- On the way home.
- Opening the package from Mom.
- Going crazy with the Amcor Gang.
- White sand beach.
- BEING SURROUNDED BY AMCOR'S VOLUUNTER (including Jennifer Zirbes).
- Being on the talk with foreigner.
- Hanging out with bule :)
- Sitting next to an opened window while riding the bus or the angkot.
- Kim Soo Hyun.
- Seo In Guk.
- Nostalgia. 
- Night without any assignment. 
- Night without any caffeine.
- Night without sleepless.
- Day without any skipped-breakfast/lunch/dinner (this would be a wonderful day).
- Pretending to be an International Relation student. 
- Chatting with myself.
- Rain.
- Reading old messages/inbox/dm (mehehehe)

...

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?