Sudah kelas 3 SMA. Aku rasa sudah tidak ada lagi waktu untuk bermain-main, berleha-leha, kalau aku tidak ingin menyesal nantinya. Libur puasa plus lebaran hanya tinggal 14 hari lagi. Tapi PR pun belum ada yang tuntas. Masih setengah-setengah. Mungkin karena aku udah terlanjur benci sama pelajaran Sejarah, tiap ngerjain selalu ketiduran.
Disaat-saat seperti ini (read: malas) yang aku butuhkan itu motivasi. Yang bisa bakar semangat ku. Seperti semangatku ingin melanjutkan studi ke Luar Negri beberapa bulan lalu. Tapi kurasa itu akan tertunda. Bukan S1, mungkin S2. Melihat diriku yang "iuh" seperti ini, aku saja bahkan tak berani membayangkan bagaimana nanti aku merantau di luar sana, tanpa Mama, sendiri. Siapa yang akan membangunkan ku setiap pagi? Yang membuat sarapanku? Oke. Mungkin aku harus belajar mandiri. Harus bisa menghilangkan kebiasaan ku yang gampang ketiduran, susah dibangunin, mandi lama. Aku harus membiasakan diri untuk terbangun dengan alarm, selama ini, alarm dengan volume maksimal seringkali gagal membangunkan aku. Aku akan belajar di satu tahun pertama aku menjadi mahasiswa nanti- yang sepertinya di USU saja. Terus untuk tahun selanjutnya, aku akan mengejar satu persatu beasiswa yang sudah kukumpulkan informasi nya dari sekarang. Aku berniat mulai hari ini, detik ini. Lillahita'ala. Aku akan berusaha, untuk hasilnya, kuserahkan sepenuhnya kepada Yang Memiliki Kuasa atas diriku. Belajar dari yang lalu, aku hanya tidak ingin berharap berlebihan. Apapun bisa terjadi, kun faa yakun....
Keep dreaming. Keep fighting!!!

Ganbatte!!!
Hwaiting!!!
Hameesah!!!
Cemungudh!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?