Seperangkat Buku Pramoedya Ananta Toer
H-2 masuk kuliah.
Hah! Udah mulai
ngerasa gak rela ngelepasin liburan.
Sebenarnya libur
juga gak kemana-mana. Paling cuma malas-malasan seharian di kos, nonton film,
baca buku, tidur siang, tidur sore, tapi gak tidur malam. Wkwk.
Gak pengen
nyia-nyiain waktu luang yang masih luang kali ini, aku jalan-jalan ke pasar.
Keluar masuk pasar raya, mall SPR, sampe ke toko alat tulis Maju Jaya yang
terkenal murah. Udah nyampe ke pusat kota, rasanya gak afdhol kalo belum ke
Gramedia. Walaupun aku gak ada niat buat beli buku. Udah pernah beli buku
online, dan tau perbedaan harganya. Tapi gak ada salahnya kan lihat-lihat. Mana
tau jodohku lagi kejepit di antara rak-rak bukunya (tikus kali kejepit).
Lantai satu yang
isinya perlengkapan kantor, tas, sampai alat fitness udah kukelilingi.
Naik ke lantai dua
yang isinya rata-rata buku non-fiksi. Ada juga tas yang lagi promo, dari harga
299 ribu turun sampe harga 209 ribu.
Naik ke lantai tiga,
nah ini lantai favoritku. Isinya buku fiksi semuaaaa.
Kemarin waktu baca
Looking For Alaska yang versi asli, ada bagian yang aku agak gak ngerti, jadi
aku cari buku Looking For Alaska yang versi terjemahannya, baca bentar.
Ternyata benar
review orang-orang di internet selama ini, kalo novel John Green itu susah di
terjemahin. Alhasil terjemahnnya jadi aneh. Kalau mau terkagum-kagum sama
pemilihan kata John Green yang terkenal itu, mending baca versi aslinya,
walaupun harus sedia kamus di jarak dekat.
Aku
keliling-keliling di bagian novel baru, novel best seller yang lagi diisi sama
buku Robert Galbraith, Andrea Hirata, dan ini nih yang lagi nge hits: novelnya
Pidi Baiq; Dilan. Bukan tipikal buku roman yang sedih-sedih atau cinta
terlarang manusia vs vampir, bukan. Aku belum baca sih, tapi kayaknya lumayan
seru. On the next purchase ya, Dilan!
Ah iya, aku ingat
mau nyari apa! Novel Akatsuki. Bukan, bukan akatsuki yang bejubah-jubah di
naruto itu. Ini novel super romantis yang dulu waktu SMA buat aku kepikiran
nikah mulu. Wkwk. Dulu aku minjam punya Hasanah. Tapi kemaren gak sengaja pas
blog-walking jumpa review-an terhadap novel itu, JADI KANGEN!
Aku coba cari ke
bagian roman, di rak pertama gak ada, aku jalan untuk melihat di rak
sebaliknya, mataku langsung menangkap buku Hujan Bulan Juni-nya Sapardi di
kolom pertama, kira-kira di kolom ke-5 aku tertegun. Tau apa yang aku lihat?
KOLEKSI LENGKAP SERIES BUMI MANUSIA PUNYA PRAM! WHAT AAAAAA! Oh my God, sejak
kapan Gram**ed nyetak ulang novel Pram iniii??? Aku udah susah payah nyari
kemana-mana, ke toko-toko buku di Padang dan Medan, rata-rata Cuma ada jual
yang bajakan. TAPI INI ASLI!!! Penasaran sama harganya, aku ambil buku Bumi
Manusia, membaliknya dan
TETOT!!!!
Langsung lemes
nengok harganya, 150 ribuan vroooh! 1 buku!
Pantes kemaren ada
lihat olshop jual buku pram lengkap 4
bijik harganya 600 ribu.
Mahal kali sih om
gramed T.T Harus nabung berapa bulan kita buat beli bukunya.
Tapi tiba-tiba aku
kepikiran, nanti pas nikah maharnya minta ini aja.
Seperangkat Buku
Pramoedya Ananta Toer dibayar tunai, tsaaah!
Langganan:
Postingan (Atom)
How do you write a love letter to a place? To a time? To bittersweetness?